KOMPAS.com - Aditya Candra Glori Semesta seorang siswa SMK di Sidoarjo diam-diam merahasiakan aktivitasnya memulung dari kedua orangtuanya.
Dia tak menyangka suatu ketika akan bertemu dengan ibunya sendiri saat sedang memulung botol bekas di daerah Buduran di bawah jembatan flyover.
Saat itu, hanya perasaan takut yang muncul dari benaknya ketika ibunya mengenali dan menyapa dirinya.
Baca juga: Kisah Siswa SMK Diam-diam Memulung hingga Tepergok Orangtuanya di Jalan, Begini Reaksi Ibunya
“Pas itu ketahuan sama bunda, saya cuma bilang maaf, Bunda. Aku enggak tahu kalau ada ibu di situ. Takut saya Mas sama bunda,” kata Aditya, saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Jumat (19/11/2021).
Aditya menurut ketika ibunya saat itu memintanya untuk segera pulang.
Sampai di rumahnya, ibu Aditya menanyakan lebih dalam tentang apa yang dilakukan putranya di sana.
Aditya pun mengakui bahwa dia mengumpulkan botol bekas untuk membantu keuangan ibunya.
“Bunda pas tanya, saya bilang jujur dan minta maaf saja. Terus bunda bilang jangan sampai mengganggu aktivitas sekolahnya, dan jangan malam-malam, sebelum jam 8 malam harus sudah di rumah karena PPKM,” beber dia.
Yuliani, ibu Aditya tidak melarang putranya.
Sepeda Aditya kini dilengkapi dengan keranjang rakitan untuk tempat botol bekas yang dipungut di jalan.
Baca juga: Yuliani Kaget, Pergoki Anaknya yang Masih SMK Memulung Botol Bekas untuk Ringankan Beban Orangtua
Saat berangkat sekolah pagi, dia pasti akan berangkat lebih awal dari rumahnya.
Selama di jalan, fokus Aditya pada botol bekas yang berserakan. Hasil botol yang didapat selama menuju sekolahnya, disimpan dalam keranjang tersebut.
“Biasanya bawa karung, tapi sekarang saya taruk di keranjang itu,” sebut dia.
Dia menunggu satu minggu sebelum menjual botol bekas supaya terkumpul banyak.
Hasil dari penjualan botol bekas itu ditabung untuk membeli kebutuhan dia selama sekolah seperti alat tulis atau uang sakunya.
Sekali menjual botol bekasnya itu, Aditya mengaku bisa memegang uang sebanyak Rp 25.000-Rp 32.000.