Awal mula Partin menyukai dunia olahraga lari sejak duduk di bangku SMK Muhammadiyah Bandongan, Kabupaten Magelang.
Di sekolah itu ada ekstrakulikuler futsal dan lari. Oleh gurunya ia disarankan untuk memilih satu di antara keduanya.
Bakat olahraga lari Prtin tercium oleh gurunya. Partin kemudian diajak untuk bergabung dengan Persatuan Magelang Atletik pada akhir tahun 2018 dan National Paralympic Commitee (NPC).
Dari organisasi itu, Partin fokus berlatih dan mengikuti berbagai kejuaraan.
Baca juga: Setelah Dihiasi Banyak Rekor, Peparnas XVI Papua Resmi Berakhir
Sebelum ke Peparnas, Partin menorehan prestasi terlebih dahulu di Perpaprov Jawa Tengah 2018 dengan menggondol medali perak untuk cabor lari nomor 200 meter dan medali emas pada nomor 400 meter.
Tahun 2019, Partin kembali meraih medali emas untuk cabor lari nomor 100 dan 400 meter.
Parti pun semakin jatuh cinta dengan olahraga ini. Latihan demi latihan, seleksi demi seleksi, dijalani Partin demi mendulang prestasi.
Partin bercerita "nekat" merantau ke Solo agar lebih fokus menekuni bidang ini usai lulus dari SMK.
Ia bersyukur mendapat dukungan penuh dari keduan orangtuanya.
Bahkan, ayahnya yang seorang petani sayur itu rela mengantarkan Partin ke Solo-Magelang naik sepeda motor.
Sebagai informasi, jarak Magelang ke Solo ditempuh sekitar 3 jam perjalanan.
"Ke mana-mana saya diantar Bapak naik motor. Pas mau ke Papua juga gitu, diantar sampai hotel di Solo," ungkap Partin.