Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Partin, Peraih 4 Medali Peparnas Papua, Disambut Meriah di Lereng Gunung Sumbing

Kompas.com - 18/11/2021, 12:36 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Ratusan orang menyambut kedatangan Partin (19) di Balai Desa Kaliangkrik, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (16/11/201). 

Pemuda itu baru saja pulang membawa tiga medali emas dan satu perak dari cabang olahraga atletik pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021.

Penyandang disabilitas kaki itu naik mobil jeep lalu diarak keliling desa sampai ke rumahnya di lereng Gunung Sumbing, Dusun Wonocoyo, Desa Kaliangkrik. 

Baca juga: Kisah Dapiel Bayage, Bekerja Cuci Piring hingga Cleaning Service, Kini Pecahkan Rekor dan Raih Emas di Peparnas Papua

Ditemui di rumahnya, Partin mengaku tidak menyangka akan disambut meriah bak selebritas.

Saat berangkat pulang dari Papua, dia hanya berkomunikasi dengan keluarganya dan Kepala Desa Kaliangkrik.

"Sama sekali nggak tahu kalau mau disambut begini, nggak ada yang bilang waktu saya masih perjalanan dari Papua. Hanya disambut sama keluarga dan Bu Kades di Bandara (Solo)," kata Partin, Rabu (17/11/2021).

Anak kedua pasangan Muhlisin (46) dan Lastri Musiah (38) itu menceritakan, sejak kecil tidak pernah bermimpi menjadi seorang atlet.

Kondisi kaki kirinya yang tidak sempurna sempat membuatnya putus asa. 

Partin menjadi kaum difabel sejak usia sekitar 5 tahun. Kaki kiri dan sebagian kulit tangannya cacat lantaran musibah kebakaran rumah pamannya belasan tahun silam.

Baca juga: Jabar Sabet Posisi Kedua Peparnas Papua 2021, Atalia: Olahraga Inspirasi Semua Orang

Partin akhirnya pincang jika berjalan dan berlari.

"Diejek teman karena keadaan saya begini itu pasti pernah. Tapi saya biarkan saja. Ibu selalu bilang untuk sabar saja," ungkap Partin.

Partin (19) peraih emas di Peparnas XVI Papua 2021 bersama dua orangtuanya di rumahnya di Dusun Wonocoyo, Desa Kaliangrik, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (17/11/2021).KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Partin (19) peraih emas di Peparnas XVI Papua 2021 bersama dua orangtuanya di rumahnya di Dusun Wonocoyo, Desa Kaliangrik, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (17/11/2021).
Awal mula Partin menyukai dunia olahraga lari sejak duduk di bangku SMK Muhammadiyah Bandongan, Kabupaten Magelang.

Di sekolah itu ada ekstrakulikuler futsal dan lari. Oleh gurunya ia disarankan untuk memilih satu di antara keduanya.

Bakat olahraga lari Prtin tercium oleh gurunya. Partin kemudian diajak untuk bergabung dengan Persatuan Magelang Atletik pada akhir tahun 2018 dan National Paralympic Commitee (NPC).

Dari organisasi itu, Partin fokus berlatih dan mengikuti berbagai kejuaraan.

Baca juga: Setelah Dihiasi Banyak Rekor, Peparnas XVI Papua Resmi Berakhir

Sebelum ke Peparnas, Partin menorehan prestasi terlebih dahulu di Perpaprov Jawa Tengah 2018 dengan menggondol medali perak untuk cabor lari nomor 200 meter dan medali emas pada nomor 400 meter.

Tahun 2019, Partin kembali meraih medali emas untuk cabor lari nomor 100 dan 400 meter.

Parti pun semakin jatuh cinta dengan olahraga ini. Latihan demi latihan, seleksi demi seleksi, dijalani Partin demi mendulang prestasi. 

Partin bercerita "nekat" merantau ke Solo agar lebih fokus menekuni bidang ini usai lulus dari SMK.

Ia bersyukur mendapat dukungan penuh dari keduan orangtuanya.

Bahkan, ayahnya yang seorang petani sayur itu rela mengantarkan Partin ke Solo-Magelang naik sepeda motor. 

Baca juga: 5 Hal Soal Tegar, Atlet Tuban yang Ditawari Jadi Polisi, Pernah Gagal Tes Polri hingga Kakek Dulu Jabat Kapolsek

Sebagai informasi, jarak Magelang ke Solo ditempuh sekitar 3 jam perjalanan.

"Ke mana-mana saya diantar Bapak naik motor. Pas mau ke Papua juga gitu, diantar sampai hotel di Solo," ungkap Partin.

 

Cita-cita sampai ke Paralimpiade

Peparnas XVI Papua 2021 adalah event tertinggi yang pernah dijuarai. Di ajang itu dia meraih medali tiga medali emas sekaligus, yaitu untuk cabor lari individu nomor 100 dan 200 meter, lompat jauh, serta medali perak cabor lari estafet. 

"Untuk yang lompat jauh itu malah awalnya hanya mencoba saja karena bukan basic saya. Malah dapat dapat emas pertama kali sebelum nomor lari individu," ucap Partin.

Tidak lama lagi Partin akan kembali menjalani latihan ke Solo untuk kejuaraan nasional berikutnya.

Baca juga: Atlet, Penghafal Al Quran hingga Suku Tengger Berpeluang Jadi Polisi

Ia bertekad akan terus berlatih meskipun dengan segala keterbatasannya.

Sebagai atlet, Partin ingin bisa lolos dan bertanding mengharumkan nama Indonesia ke ajang olahraga tertinggi dunia kaum difabel, Paralimpiade.

"Paralimpiade itu kan ajang olahraga tertinggi ya, jadi cita-cita saya itu. Bikin bangga negara, juga keluarga saya," tutur Partin.

Ayah Partin, Muhlisin, mengaku selalu mendukung apapun cita-cita anak-anaknya.

Muhlisin dan istrinya tidak pernah putus berdoa, dan menguatkan sang putra yang memiliki fisik berbeda dengan teman-temannya. 

"Kalau saya cuma bisa berdoa, mendukung sing diremeni Partin (yang disenangi Partin)," ucap Muhlisin.

Kepala Desa Kaliangkrik, Nidaul Khusna mengatakan, sengaja menyambut meriah kedatangan Partin.

Baca juga: Ditawari Jadi Polisi oleh Kapolri, Ini Permintaan Tegar, Atlet Lompat Galah Asal Tuban

Sambutan itu sebagai wujud apresiasi karena Partin telah mengharumkan nama daerah, khususnya desa Kaliangkrik.

"Sejak sebelum berangkat ke Papua kami sudah mendukung dia, meskipun dengan fasilitas seadanya. Kami hanya bisa mendukung secara moril. Jadi kami seperti punya kewajiban untuk berterima kasih, kami juga merasa bangga," tutur Nida.

Penyambutan itu juga untuk menunjukkan kepada masyarakat Desa Kaliangkrik bahwa meskipun tinggal di dusun tapi ada seorang putra yang gigih berjuang menorehkan prestasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com