Satu kerajinan butuh waktu hingga tiga hari
Butuh ketelitian dan ketelatenan saat membuat kerajinan tersebut, terutama saat membuat tikar.
Selain bisa memakan waktu seharian hingga tiga hari, hal yang pertama dilakukan adalah mencari pola desain dengan melihat gambar yang ada di bungkus kopi.
“Misal gambar di cangkang kopi merek ini kalau disambung-sambung bisa tampak seperti pola bunga-bunga. Jadi, tidak asal anyam harus dlihat dulu alur gambarnya jadi seperti apa,” kata Leni.
Kini, sudah puluhan kerajinan lahir dari tangan ibu-ibu ini.
Banyak dipesan, harga mulai Rp 20.000
Hasilnya tak hanya dipakai sendiri dan untuk kebutuhan sekolah, akan tetapi juga untuk dijual.
Kerajinan orangtua murid PAUD ini pun sudah banyak dipesan, dan beberapa kali berpartisipasi dalam lomba, pameran dan kegiatan bazar.
“Kalau untuk harga tergantung ukurannya, untuk tikar misalnya dijual Rp 200.000, untuk kerajinan yang kecil-kecil kisarannya Rp 50.000,” sebut Leni.
Leni menuturkan, kegiatan tersebut selain memberdayakan ibu-ibu juga menjadi media edukasi bagi peserta didik.
Menurutnya, kesadaran zero waste harus ditanamkan sedari dini untuk menyelamatkan lingkungan dari limbah sampah plastik yang semakin tak terkendali, seiring pemakaiannya yang terus meningkat.
“Setidaknya apa yang kami lakukan sedikit banyak bisa mengurangi limbah plastik yang ada,“ ucap Leni.