Salah satu korban mengaku dijanjikan keuntungan besar
Korban lainnya, Elsa Salsabila (23), warga Desa Cikoneng, Kecamatan Ganeas, menyebutkan, pelaku merupakan teman dekatnya saat masih sekolah di tingkat SMP.
"Teman saya ini tiba-tiba menghubungi dengan menawarkan untuk ikut arisan online yang dia kelola," tutur Elsa.
Elsa menuturkan, modus pelaku sama dengan yang dialami Bella, yaitu diminta menggantikan salah satu anggota arisan online yang keluar dengan dijanjikan akan mendapatkan keuntungan lebih banyak.
"Modusnya itu saya diminta menggantikan anggota arisan yang keluar. Jadi saya hanya tinggal membayar sisa yang belum dibayar oleh anggota yang keluar itu sebesar Rp 7 juta. Nantinya, saya akan mendapat Rp 8 juta," sebut Elsa.
Seminggu setelah bayar bisa menang arisan
Elsa mengatakan, pelaku juga menjanjikan akan menerima uang arisan tersebut seminggu kemudian.
Akan tetapi, kata Elsa, hingga hari ini pun, jangankan uang arisan yang telah ia berikan, pelaku juga sangat sulit untuk dihubungi dan keluarganya telah berpindah rumah.
"Janjinya itu seminggu setelah saya membayar, akan menang arisan itu dan akan langsung menerima uang itu. Tapi, sampai saat ini tidak ada. Bahkan sekarang pelaku juga susah dihubungi," ujar Elsa.
Bella menuturkan, setelah merasa terjadi kejanggalan, ia bertanya kepada teman lainnya dan ternyata juga sama tertipu oleh pelaku.
Tipu 50-an orang
Para korban pun akhirnya membuat grup WhatsApp untuk saling bertukar informasi.
"Anggota grup WhatsApp yang juga pernah kena tipu pelaku itu kini sudah berjumlah 18 orang. Tapi, itu juga belum semua korban masuk ke grup. Karena kalau masuk ke grup, semuanya bisa jadi ada sekitar 50-an orang," tutur Elsa.
Baik Elsa maupun Bella mengaku telah melaporkan dugaan penipuan arisan online ini kepada Polres Sumedang.
"Kami sudah lapor bulan April ke Polres (Sumedang) tapi sampai sekarang belum ada tanggapan," sebut Elsa.