BLITAR, KOMPAS.com - Perempuan penjual jamu keliling di Blitar, EN (47), yang tewas di tangan suaminya sendiri meninggalkan beberapa lembar tulisan tangan di sebuah buku harian.
EN yang ditemukan tewas di kamar rumahnya di Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar pada Kamis dini hari (7/10/2021) merupakan korban penganiayaan suaminya, S (57), yang terbakar api cemburu.
Menurut polisi, tulisan tangan EN pada buku harian itu turut memantik api cemburu pada S hingga berujung pada penganiayaan hingga EN kehilangan nyawanya.
"Misalnya ada tulisan berbunyi 'kamu adalah istriku', itu yang sempat dibaca tersangka dan memicu kecemburuan," ujar Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Ardyan Yudho Setyantono kepada Kompas.com, Senin (1/11/2021).
Baca juga: Akhir Kisah Perempuan Penjual Jamu, Tewas oleh Pukulan Penumbuk Ramuan
Polisi menduga EN baru mulai menulis buku harian beberapa pekan sebelum peristiwa tragis yang merenggut nyawanya itu.
Kompas.com menyempatkan memeriksa buku harian yang ditulis EN yang baru terisi 5 halaman itu.
Baris-baris tulisan tangan EN tampak rapi dan mudah dibaca.
Dalam buku harian tersebut, EN menuliskan hampir semua kalimat dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Pada dua halaman pertama, EN banyak menuliskan kalimat-kalimat ungkapan perkenalan dan ungkapan salam atau greeting seperti "How are you?" atau "See you soon".
Baca juga: Vaksinasi Door to Door Warga hingga Tingkat RW, Pemkot Blitar Jaring 2.230 Warga yang Belum Divaksin
Namun pada beberapa lembar terakhir, EN menuliskan beberapa kalimat dari satu percakapan dua orang yang mencerminkan keintiman hubungan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.