Saat itu, Rani mengandung anak pertamanya dan usianya masih empat bulan setengah.
"Awal berangkat kiranya cuma satu setengah bulan. Waktu itu saya hamil empat setengah bulan. Pikirnya tidak sampai besar (usia kandungan) sudah di rumah lagi," kata Rani.
Namun, suaminya tidak segera kembali. Suaminya terlantar di atas kapal yang dibawanya dari Bali.
Bahkan sampai anaknya lahir pada 6 September lalu, suaminya masih terlantar di atas kapal.
"Pasti sedih, terus waktu lahiran cuma video call. Semua lewat video call," kata dia.
Baca juga: Calon Ayah Tiri di Kota Batu yang Tega Siram Balita dengan Air Panas Terancam 5 Tahun Penjara
Rani berharap suaminya bisa segera dipulangkan ke rumah.
"Ingin cepat pulang. Di sana sudah mentok ingin pulang," kata dia.
Diketahui, sembilan warga Jawa Timur terlantar di atas kapal di perairan Pulau Guam, pulau yang ada di bagian barat Samudera Pasifik dan masuk dalam wilayah teritori Amerika Serikat (AS).
Mereka terlantar di atas kapal MV Voyager yang dibawa dari Pulau Bali. Kapal itu hendak di antar ke pembeli di Pulau Guam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.