Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Candisari, Desa Tertua di Lamongan yang Ada sejak 1.000 Tahun Lalu

Kompas.com - 28/10/2021, 09:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Desa Candisari, Kecamatan Sambeng, adalah desa tertua di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Pada tahun 2021, desa yang dulu bernama Desa Cane tersebut berusia 1.000 tahun.

Pembentukan desa tersebut dilakukan Raja Airlangga yang memerintah Kerajaan Kahurupan pada rentang 1009 hinggi 1042 masehi.

Saat itu Sang Raja menetapkan Desa Cane sebagai sima swantantra atau daerah bebas pajak dengan simbol Garudamukha, melalui pengukuhan Prasasti Cane.

Baca juga: Bupati Yuhronur Resmikan Tugu Desa Tertua di Lamongan

Garudamukha merupakan lencana resmi kerajaan, yang dituangkan dalam sebuah batu gurit atau prasasti batu berbentuk tugu lancip pada bagian atas (Prasasti Cane).

"Prasasti cane di samping berisi mengenai status perdikan (bebas pajak) atas Desa Cane, juga mengatur tentang ketentuan pajak atas orang asing yang berdagang di wilayah Cane pada masa itu," kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Rabu (27/10/2021).

Berusia 1.000 tahun

Arca Raja Airlangga digambarkan sebagai Wisnu menaiki Garuda, ditemukan di Candi Belahan.Wikimedia Commons/Gunawan Kartapranata Arca Raja Airlangga digambarkan sebagai Wisnu menaiki Garuda, ditemukan di Candi Belahan.
Sementara itu, pemerhati budaya Lamongan, Supriyo, mengatakan, peristiwa penetapan Desa Cane sebagai sima swatantra jika dikonversi ke tahun Masehi terjati pada 27 Oktober 1021.

Peristiwa tersebut terjadi tepat 1000 tahun yang lalu yakni Sri Maharaja Airlangga memberikan anugerah atas perjuangan dan bakti penduduk Desa Cane kepada Raja Airlangga.

Saat itu, warga Desa Cane rela membantu perjuangan raja dalam menghadapi serangan musuh. Penduduk desa itu rela wilayah mereka menjadi benteng kekuatan di wilayah barat.

"Saat sang raja dalam kesulitan menghadapi serangan musuhnya," ungkapnya.

Baca juga: 5 Fakta di Bangunan Kuno di Lamongan, Erat dengan Raja Airlangga hingga Terkenal Angker

Peristiwa penetapan Prasasti Cane ini bisa dimaknai sebagai peristiwa politik yakni Raja Airlangga menancapkan tugu kekuasaan atas wilayah Cane dan sekitarnya.

"Penetapan status desa sima swatantra untuk Desa Cane ini ditandai dengan upacara Manusuk Sima dan pendirian prasasti batu yang saat ini tersimpan di museum nasional dengan kode D25," katanya.

Tempat persinggahan pedagang

Situs Bhre Kahuripan atau petilasan Tribhuwana Tunggadewi di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, setelah di ekskavasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Sabtu (31/8/2019).(KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ)KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Situs Bhre Kahuripan atau petilasan Tribhuwana Tunggadewi di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, setelah di ekskavasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Sabtu (31/8/2019).(KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ)
Bupati Lamongan Yuhronur mengatakan, dari data sejarah yang ada, diperoleh gambaran yang cukup akurat mengenai kondisi wilayah Lamongan pada abad ke-11.

Menurutnya, di masa lalu Lamongan adalah wilayah ramai. Tak hanya ramai karena lalu lintas pedagang antarwilayah, Lamongan juga jadi tempat persinggahan bagi pedagang internasional.

"Prasasti cane di samping berisi mengenai status perdikan (bebas pajak) atas Desa Cane, juga mengatur tentang ketentuan pajak atas orang asing yang berdagang di wilayah Cane pada masa itu," kata Yuhronur.

Baca juga: 4 Peninggalan Kerajaan Majapahit di Kediri, Ada Candi dan Prasasti

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com