Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Panjang Gula Kelapa Banyumas, Bangkit Kala Pandemi hingga Go Internasional lewat Pasar Digital

Kompas.com - 25/10/2021, 15:24 WIB
Iqbal Fahmi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

"Selain itu, pasar mancanegara untuk produk gula semut juga sedang tumbuh subur, terutama di Eropa. Permintaan selalu naik karena kesadaran pola hidup sehat, mereka menggeser konsumsi gula tebu ke gula kelapa organik," ujarnya.

Untuk menampung penderes dan menyeragamkan kualitas produk, Sobirin membentuk Kelompok Tani Manggar Jaya pada tahun 2014.

Forum ini terus berkembang hingga bertransformasi menjadi Kelompok Usaha Bersama (Kube).

Saat pasar gula semut semakin bergairah, Sobirin pun berinisiatif untuk memperbaiki branding gula semutnya dengan merek "Semedo Manise".

Kualitas ditingkatkan, kemasan diperbaiki dan pasar diperluas hingga menjadi pemasok utama salah satu eksportir terbesar di Banyumas Raya.

Koperasi pengubah takdir penderes nira

Jalan nasib gula semut Banyumas memang selegit rasanya. Ketekunan Sobirin dalam merajut daya penderes lokal berkembang pesat dalam kurun waktu 2018-2021.

Selama itu pula, Sobirin terus berupaya untuk membuka akses pasar yang lebih luas.

Ekspor gula yang sebelumnya dilakukan dengan sistem curah, oleh Sobirin mulai diinisiasi secara mandiri.

Caranya dengan menggencarkan promosi dan mengirimkan sejumlah sampel gula ke Belanda dan Jepang.

Selain itu, dia juga sudah mendaftarkan produk Semedo Manise untuk tiga jenis sertifikasi, yakni izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sertifikasi halal, dan sertifikasi organik.

Secara kelembagaan, Sobirin juga membentuk koperasi bernama Semedo Manise Sejahtera.

“Kami juga membuat PT untuk syarat administrasi dalam upaya ekspor impor mandiri,” ujarnya.

Tanpa diduga, upaya strategis yang dilakukan Sobirin membuat iklim Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) gula semut di Banyumas makin melejit.

Harga gula semut dari petani ke pengepul yang sebelumnya hanya Rp 7.000 per kilogram naik menjadi Rp 21.000 per kilogram pada 2020.

Alhasil, penderes dari seantero kabupaten berbondong-bondong migrasi untuk memproduksi gula semut.

Saat ini, Koperasi Semedo Manise Sejahtera memiliki 10 desa binaan dan menaungi sedikitnya 1.000 petani penderes.

“Produksi kami terus naik, dari tiga tahun lalu hanya 3-5 ton per bulan, saat ini sudah 100 ton per bulan,” ungkapnya.

Selama menjalankan bisnis gula semut, Sobirin tak pernah berpaling dari akar pemberdayaan masyarakat.

Terbukti, koperasi yang dibentuk Sobirin berkomitmen untuk menyisihkan Rp 500 per kilogram untuk dikembalikan ke petani dalam bentuk Tabungan Hari Raya (THR), BPJS Ketenagakerjaan, dan kas kelompok tani.

“Target kami (kompensasi) terus naik hingga Rp1.000 per kilogram untuk kegiatan sosial, bantuan alat dan kontribusi ke PADes setiap desa,” ujarnya.

Pandemi Covid-19 dan invasi pasar digital

Warga Desa Semedo, Kecamatan Pekuncen, Banyumas Jawa Tengah memproduksi gula kristal atau gula semut untuk pasar ekspor.KOMPAS.COM/MOHAMAD IQBAL FAHMI Warga Desa Semedo, Kecamatan Pekuncen, Banyumas Jawa Tengah memproduksi gula kristal atau gula semut untuk pasar ekspor.

Di kala penderes dan pengusaha tengah menikmati manisnya pasar ekspor, secara mengejutkan pandemi Covid-19 menghantam mereka.

Seluruh sektor perekonomian rakyat terimbas, tidak terkecuali industri gula semut.

Bagaimana tidak, gula semut yang selama ini bergantung pada pasar ekspor harus terhambat karena pembatasan operasional kapal kargo.

“Sejak awal tahun 2021 kapal kargo terkendala birokrasi antar negara karena Covid-19. Kalaupun ada, biaya kirim bisa naik sampai 10 kali lipat, informasinya satu kontainer bisa hampir 20.000 dolar,” katanya.

Karena itu, para pengusaha gula semut sepakat melakukan restrukturisasi harga untuk subsidi kargo.

Imbasnya, harga jual petani turun drastis dari sebelumnya Rp21.000 merosot ke angka Rp15.000 per kilogram.

Dihadapkan dengan polemik baru, Sobirin terus memutar otak.

Pasalnya, timbunan stok gula semut yang terus menggunung di gudangnya juga harus segera diputar.

Sesungguhnya Tuhan tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri, begitu pun Sobirin dengan gula semutnya.

Tak ada pilihan lain, ketika pasar ekspor dipaksa melambat, maka Sobirin harus menggenjot pasar domestik.

Dia pun melakukan riset inovasi dan meramu varian gula semut rasa jahe, rempah hingga empon-empon.

Seperti diketahui, pada awal pandemi, tren ramuan jamu tradisional dari jahe hingga empon-empon sempat ramai karena dipercaya bisa meningkatkan sistem imun demi menangkal virus Covid-19.

“Momentum itu saya manfaatkan dengan membuat produk gula varian empon-empon, jahe dan rempah,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com