BLITAR, KOMPAS.com - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Blitar mengirimkan 10 atlet dari lima cabang olahraga untuk memperkuat kontingen Jawa Timur di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
Ketujuh atlet dari empat cabang olahraga berhasil menyumbangkan sembilan medali yang terdiri dari empat medali emas, tiga medali perak, dan dua medali perunggu.
Ketua KONI Kota Blitar Gaguk Dwi Atmanto mengatakan, empat medali emas tersebut diraih dua atlet panahan, seorang atlet aeromodelling, dan seorang atlet panjat tebing.
Sedangkan tiga medali perak berasal cabang olahraga panahan, panjat tebing, dan sepak takraw.
Sementara dua medali perunggu, tambahnya, berasal dari cabang olahraga sepak takraw dan aeromodelling.
"Kita mendapatkan lompatan prestasi dibandingkan PON tahun 2016 di Bandung," ujar Gaguk saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis sore (21/10/2021).
Baca juga: Kota Blitar Gelar Uji Coba Pertunjukan Seni di Makam Bung Karno, Ratusan Penonton Hadir
Kata Gaguk, pada PON ke-19 2016 di Bandung hanya satu medali yang diperoleh atlet dari Kota Blitar.
Gaguk mengatakan, pada PON Papua sebenarnya pihaknya juga mengirimkan atlet cabang olahraga anggar mewakili Jawa Timur, tetapi gagal memperoleh medali meski masuk 16 besar.
Menurutnya, kegagalan atlet anggar kemungkinan besar disebabkan karena pelatih mereka sakit dan meninggal di tengah latihan persiapan PON.
Ketujuh atlet yang berhasil meraih medali adalah atlet panahan Ashiefa Nur Hainza dengan satu medali emas di nomor recurve beregu putri dan atlet panahan Ardian Indra Dewantara dengan satu medali emas di nomor nasional beregu campuran serta satu medali perak di nomor nasional perorangan putra.
Atlet panjat tebing Khoirul Anam memperoleh satu medali emas di nomor boulder beregu dan satu medali perak di nomor boulder perorangan.
Kemudian atlet aeromodelling Dicka Cahya Putri meraih satu medali emas di nomor OHLG putri dan satu medali perunggu di nomor FIA putri.