BLITAR, KOMPAS.com - Satgas Covid-19 Kota Blitar akan melakukan surveilans faktor risiko yang ditujukan untuk mengukur tingkat kepatuhan warga pada ketentuan protokol kesehatan mulai Rabu (20/10/2021).
Sekretaris Dinas Kesehatan Dharma Setiawan mengatakan, surveilans faktor risiko berupa pengambilan data yang memuat indikator tingkat kepatuhan warga pada prokes.
"Misalnya fasilitas cuci tangan yang ada di satu ruang publik, akan kita hitung nanti berapa jumlah orang yang bersedia menggunakannya. Nanti kita bandingkan dengan jumlah pengunjung secara keseluruhan," kata Dharma, Selasa (19/10/2021).
Dharma juga memberikan contoh lain dari kegiatan surveilans, yaitu dengan mengambil dokumentasi foto dan video di tempat-tempat berkumpulnya warga.
Foto dan video tersebut akan dianalisis untuk melihat berapa persen dari satu kerumunan warga yang memakai masker dengan benar, berapa yang memakai masker tapi tidak dalam posisi semestinya, dan seterusnya.
"Mungkin juga ada yang bawa masker tapi tidak dipakai," ujarnya.
Dharma mengungkapkan, dari kegiatan itu, akan didapatkan skor dari setiap jenis protokol kesehatan, yaitu pemakaian masker, cuci tangan, jaga jarak, dan lainnya.
"Jika ternyata skor yang didapatkan rendah, kita patut waspada pada peluang terjadinya outbreak meskipun saat ini indikator pandemi kita berada di bawah batas maksimal yang ditentukan WHO," terangnya.