Hanya segelintir orang yang tidak setuju pilkades
Sementara tokoh masyarakat Desa Kamarian, Olop mengaku, aksi blokade jalan itu dilakukan segelintir orang yang tidak setuju dengan pemilihan kepala desa secara langsung.
“Itu hanya segelintir orang saja yang tidak setuju dengan pilkades lalu mereka protes dan blokade jalan,” ujarnya.
Sedangkan Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat membenarkan aksi protes berujung blokade jalan itu.
Baca juga: Tolak Pilkades, Warga Desa di Pulau Seram Blokade Jalan, Tuntut Bupati Beri Penjelasan
“Aksi tersebut disebabkan karena adanya pro kontra terkait rencana Pilkades di desa itu,” ujarnya kepada Kompas.com.
Saat ini, anggota Polres Seram Bagian Barat telah diterjunkan ke desa untuk bernegosiasi dengan warga agar jalan kembali dibuka.
“Anggota Polres sudah di TKP dan sementara dilakukan koordinasi dengan warga untuk pembukaan jalan yang ditutup,” ujarnya.
Pemkab Seram Bagian Barat akan menggelar pemilihan kepala desa secara serentak pada 20 Oktober. Ada sebagian desa adat yang menolak pilkades dilakukan namun sebagian desa tetap menginginkan pilkades digelar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.