Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul 2 Klaster Baru, Level PPKM di DIY Berpotensi Belum Akan Turun

Kompas.com - 14/10/2021, 10:29 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Munculnya dua klaster penularan Covid-19 di Bantul berpotensi membuat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum segera turun level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Saat ini, DIY masih berlaku aturan PPKM level 3.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan dengan ditemukannya klaster Covid-19 ini maka dapat memengaruhi berbagai hal, seperti jumlah kasus harian naik, jumlah bed occupancy ratio, dan positivity rate juga naik.

"Padahal untuk menghitung level PPKM itu adalah angka konfirmasi positif harian dalam satu minggu, angka BOR, angka kematian, dan positivity rate. Kalau sampai angka positif meningkat yang lain kan otomatis," kata dia, Rabu (13/10/2021).

Baca juga: Klarifikasi KONI DIY soal Atletnya Disebut Kabur dari Tempat Isolasi Covid-19

Dengan kondisi itu, menurut Aji, maka berpotensi level PPKM di DIY tidak akan turun dalam waktu dekat ini.

Mengingat indikator-indikator penilaian akan berubah dengan ditemukannya klaster Covid-19 di Bantul.

"Tentu akan menyebabkan level kita tidak segera turun kalau ada klaster," kata dia.

Dengan ditemukan dua klaster penularan ini Aji meminta kepada kabupaten untuk memperkuat tracing.

Baca juga: Cegah Klaster Covid-19 di Sekolah, Orangtua Diminta Awasi Anak Usai Ikuti PTM Terbatas

Seperti pada klaster senam di Bantul seluruh anggota senam dan keluarga harus segera dilakukan tracing.

"Yang klaster tilik (jenguk) juga begitu, kalau klaster tilik yang positif bukan pasien yang dijenguk maka perawatnya kena tracing," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com