YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Munculnya dua klaster penularan Covid-19 di Bantul berpotensi membuat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum segera turun level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Saat ini, DIY masih berlaku aturan PPKM level 3.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan dengan ditemukannya klaster Covid-19 ini maka dapat memengaruhi berbagai hal, seperti jumlah kasus harian naik, jumlah bed occupancy ratio, dan positivity rate juga naik.
"Padahal untuk menghitung level PPKM itu adalah angka konfirmasi positif harian dalam satu minggu, angka BOR, angka kematian, dan positivity rate. Kalau sampai angka positif meningkat yang lain kan otomatis," kata dia, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: Klarifikasi KONI DIY soal Atletnya Disebut Kabur dari Tempat Isolasi Covid-19
Dengan kondisi itu, menurut Aji, maka berpotensi level PPKM di DIY tidak akan turun dalam waktu dekat ini.
Mengingat indikator-indikator penilaian akan berubah dengan ditemukannya klaster Covid-19 di Bantul.
"Tentu akan menyebabkan level kita tidak segera turun kalau ada klaster," kata dia.
Dengan ditemukan dua klaster penularan ini Aji meminta kepada kabupaten untuk memperkuat tracing.
Baca juga: Cegah Klaster Covid-19 di Sekolah, Orangtua Diminta Awasi Anak Usai Ikuti PTM Terbatas
Seperti pada klaster senam di Bantul seluruh anggota senam dan keluarga harus segera dilakukan tracing.
"Yang klaster tilik (jenguk) juga begitu, kalau klaster tilik yang positif bukan pasien yang dijenguk maka perawatnya kena tracing," ujarnya.
Sebelumnya, sembilan orang warga di Padukuhan Gokerten, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Bantul, terkonfirmasi Covid-19.
Kepala Urusan Perencanaan Kalurahan Srigading Sulistiantoro mengatakan, sembilan orang tersebut terpapar Covid-19 usai menjenguk tetangga yang sedang sakit.
"Ada sembilan warga positif Covid-19 usai menjenguk salah satu warga yang sakit. Nah, kebetulan yang dijenguk itu dirawat oleh keluarga di rumah, dan warga mengira hanya sakit biasa," kata Sulistiantoro saat dihubungi wartawan, Selasa (12/10/2021).
Baca juga: Muncul Klaster Ponpes di Kabupaten Semarang, 56 Orang Positif Covid-19
Dijelaskan Sulistiantoro, warga yang terkonfirmasi positif tersebut tidak bergejala, dan menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Yang menjenguk menjalani swab PCR, dan hasilnya sembilan positif, kalau ditambah satu warga itu (yang dijenguk) total ada 10 warga," kata Sulistiantoro.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bambanglipuro, Tarsisius Glory mengatakan, kasus berawal dari salah seorang warga akan berangkat ke Kalimantan, dan menjalani tes Covid-19.
Saat itu, kata dia, yang bersangkutan dinyatakan terkonfirmasi positif.
Baca juga: Antisipasi Klaster Sekolah, 10.000 Pelajar di Banyumas Divaksin Covid-19
Petugas kemudian melakukan tracing kontak erat kepada keluarga.
"Diperoleh istri dan ibunya (warga yang akan pergi ke Kalimantan) positif Covid-19," kata Glory saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon Senin (11/10/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.