Namun, tak banyak yang menyadari kalau suara itu berasal dari bom yang meledak di Paddy’s Pub, sebuah tempat hiburan malam tak jauh dari Sari Club.
Belum jauh ia melangkah untuk bergegas pergi, tiba-tiba terjadi ledakan yang sangat dahsyat.
Sumbernya dari mobil L300 Mitsubishi yang diparkir dekat Sari Club, sekitar 150 meter dari Paddy’s Pub.
Baca juga: Kisah Joko Suroso, Mantan Napiter Bom Bali II, Kini Disibukkan Berkebun Melon
Ledakan itu membakar hampir seluruh bangunan Sari Club. Api juga berkobar di atap Sari Club yang berbahan jerami.
"Saya tidak tahu persis apakah saya pingsan atau tidak. Tapi, saya seperti tidak sadar apa yang terjadi," kata Jatmiko.
Ia berusaha menyingkirkan reruntuhan atap yang menimpa tubuhnya. Saat berdiri, ia melihat banyak orang berlarian sambil berteriak histeris.
Kobaran api di hadapannya terlihat sangat besar. Hanya sekitar tiga meter dari posisinya. Sudah tidak mungkin baginya untuk lari keluar Sari Club dari pintu depan.
Baca juga: Kisah Bang Jack, Eks Napiter Perakit Bom Bali 1 yang Kini Sukses Jualan Soto
Pria kelahiran Malang, Jawa Timur, itu pun berlari ke arah belakang, lalu naik tangga ke lantai dua.
Dari lantai dua itu, tak ada jalan lain selain melompat ke arah atap rumah tetangga di belakang Sari Club.
"Karena tidak ada jalan lain lagi, terpaksa melompat ke atap rumah tetangga," kenang Jatmiko.
Setelah meloncat ke atap rumah tetangga, Jatmiko dan korban lainnya merangkak di atap beberapa rumah yang lain dan berusaha mencari jalan turun.
Ia nekat melompat dari atap salah satu rumah dengan ketinggian sekitar 3 sampai 4 meter.
Baca juga: Abu Bakar Baasyir Dibebaskan, Korban Bom Bali Berusaha Memaafkan: Semoga Beliau Menjadi Lebih Baik
Setelah turun dari atap, ia terus saja menyusuri Jalan Popies II, sebuah jalan kecil tak jauh dari Sari Club. Jatmiko kemudian berjalan ke ke arah Sari Club.
Ia ingin melihat apa sebenarnya yang terjadi. Di depan Sari Club, sudah ada banyak sekali tubuh manusia yang terbakar.
Ia juga melihat ada tubuh manusia yang menggantung, seperti tersangkut di pagar. Ada banyak jenazah yang ditumpuk-tumpuk di atas trotoar.
Baca juga: Ini Rekam Jejak Buronan Bom Bali I Menurut Catatan Densus 88