SOLO, KOMPAS.com - Joko Suroso alias Joko Padang adalah mantan narapidana terorisme (napiter). Ia terlibat dalam aksi bom Bali II dengan sasaran orang asing.
Joko menceritakan dirinya ikut terlibat jaringan terorisme pada 2005.
Bermula dari rasa pembelaan karena banyak terjadi invasi Amerika Serikat ke negara-negara muslim.
Baca juga: Demi Bertemu Sang Anak, Napi Kasus Terorisme Ini Tinggalkan Paham Radikal
Dia melihat dan mendengar kabar banyak umat muslim yang dizhalimi, bahkan ditindas.
"Sehingga menimbulkan emosi dan sentimen yang kuat kepada kami untuk membela mereka. Itu sebenarnya landasan agama kami seperti itu," kata Joko ditemui dalam sebuah acara ngabuburit di Adhiwangsa Hotel Solo, Senin (3/5/2021) malam.
"Tapi kami tidak bisa mampu atau hadir ke tempat dalam arti terjadinya perang itu, sehingga kami upayakan di mana yang bisa kami jangkau yakni di Indonesia sendiri, orang-orang asing di Indonesia terutama di Bali," sambung dia.
Dia beralasan sasaran pengeboman di Bali karena merupakan tempat tujuan wisata orang asing.
Baca juga: Penjual Airgun ke ZA, Penyerang Mabes Polri, Ternyata Eks Napi Kasus Terorisme
Sementara orang asing yang menjadi target adalah warga negara Amerika Serikat dan Australia.
"Memang terbanyak waktu itu orang Australia yang bom Bali I dan II," terang warga Cemani, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.