Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Napiter Kasus Bom Bali II di Mata Adik Kandung: Pernah Kerja Bareng dan Mengajar Mengaji

Kompas.com - 23/07/2020, 21:01 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Narapidana kasus terorisme (napiter) Subur Sugiarto (47) alias Abu Muhajid meninggal dunia pada Selasa (21/7/2020).

Sebelumnya, napiter penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Permisan, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, ini divonis seumur hidup karena terlibat kasus Bom Bali II.

Jenazah Subur Sugiarto telah dikebumikan di Pemakaman Umum Plumbon Kidul, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang pada Rabu (22/7/2020).

Baca juga: Subur Sugianto, Napi Teroris Kasus Bom Bali II Meninggal Dunia

Adik kandung Subur, Muhamad Sobri (44) mengatakan, selepas mendapat kabar kakaknya masuk rumah sakit pada Minggu (19/7/2020) siang, istri Subur langsung menyusul pada Senin malam untuk mendampingi selama perawatan di RSUD Cilacap.

"Meninggal pada Selasa malam sekitar pukul 20.30 menurut keterangan rumah sakit. Istrinya mendampingi selama dirawat," kata Sobri di kediaman orang tuanya Kampung Rowosari RT 8 RW 1 Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (23/7/2020).

Menurutnya, Subur tidak pernah mengeluhkan sakit saat menjalani hukuman di balik jeruji besi.

"Terakhir ketemu sekitar sebelum Covid-19. Kondisinya masih sehat. Tidak bilang sakit apa-apa. Kalau keterangan istrinya sakit ginjal," katanya.

Baca juga: Meninggal karena Sakit, Napi Teroris Bom Sibolga Dimakamkan di Tapanuli Tengah

Sobri mengaku tidak mengetahui detail terkait kasus yang menjerat Subur.

Namun, dia mengenang saat dirinya dan Subur pernah kerja bareng.

"Waktu itu memang dia kerja bareng saya. Pulang kerja ya langsung aktivitas masing-masing termasuk waktu itu ngajar ngaji. Keluarga kaget dia ke tangkep," katanya.

Subur meninggalkan empat orang anak dan seorang istri yang tinggal di kampung halamannya di Pati.

Sementara keempat anaknya tinggal di pondok pesantren.

"Anak pertama mondok di Semarang, anak kedua dan ketiga mondok Solo, dan yang terakhir di Yogyakarta. Sedangkan istrinya tinggal di Pati," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com