LEWOLEBA, KOMPAS.com - Bidan-bidan di Desa Amakaka, Tanjung Batu, Waowala, dan Lamawara, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), turun ke kebun-kebun untuk mengajak warga mengikuti vakinasi Covid-19 pada Minggu (26/9/2021).
Warga di tiga desa itu enggan mendatangi lokasi vaksinasi di perkebunan Koliwolor, Kecamatan Ile Ape. Warga yang tinggal di kebun itu merupakan para pengungsi badai seroja yang enggan kembali ke rumah.
Staf Puskesmas Waipukang Yosef Bato mengatakan, sebanyak 50 vial vaksin Covid-19 disiapkan untuk disuntikkan kepada warga. Hingga Minggu siang, baru 20 orang yang datang ke posko untuk mengikuti vaksinasi.
Oleh karena itu, para bidan desa dikerahkan mengajak warga dari kebun ke kebun untuk membujuk warga agar mau divaksin di posko kesehatan Koliwolor.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 26 September 2021
“Warga kebanyakan takut divaksin karena termakan isu hoaks. Terpaksa kita kerahkan bidan-bidan desa untuk turun ke kebun-kebun warga untuk membujuk mereka. Alhasil, hingga sore hari, 50 orang di wilayah itu bisa menerima vaksin,” jelas Yosef saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (27/9/2021) pagi.
Ia menjelaskan, 50 warga yang sudah menerima vaksin tidak mengalami gejala apa pun setelah menjalani observasi selama 30 menit.
Yosef berharap, warga yang sudah menerima vaksin dosis pertama agar mengikuti dosis kedua di lokasi yang sama.
Ia mengatakan, posko kesehatan di perkebunan tersebut sengaja didirikan untuk melayani kesehatan para penyintas bencana badai seroja yang masih mengungsi di kebun.
“Harapannya ke depan, makin banyak warga yang ikut vaksinasi di sini,” katanya.
Ia mengajak warga agar tidak mempercayai kabar bohong tentang efek samping vaksin.
“Vaksin itu aman bagi tubuh. Buktinya sudah banyak orang yang sudah divaksin. Saat mau vaksin juga, warga harus jujur tentang riwayat penyakit dalam tubuh,” jelasnya.