Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bidan Desa di Lembata Turun ke Kebun Ajak Pengungsi Badai Seroja Ikut Vaksinasi Covid-19

Kompas.com - 27/09/2021, 15:14 WIB
Nansianus Taris,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LEWOLEBA, KOMPAS.com - Bidan-bidan di Desa Amakaka, Tanjung Batu, Waowala, dan Lamawara, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), turun ke kebun-kebun untuk mengajak warga mengikuti vakinasi Covid-19 pada Minggu (26/9/2021).

Warga di tiga desa itu enggan mendatangi lokasi vaksinasi di perkebunan Koliwolor, Kecamatan Ile Ape. Warga yang tinggal di kebun itu merupakan para pengungsi badai seroja yang enggan kembali ke rumah.

Staf Puskesmas Waipukang Yosef Bato mengatakan, sebanyak 50 vial vaksin Covid-19 disiapkan untuk disuntikkan kepada warga. Hingga Minggu siang, baru 20 orang yang datang ke posko untuk mengikuti vaksinasi.

Oleh karena itu, para bidan desa dikerahkan mengajak warga dari kebun ke kebun untuk membujuk warga agar mau divaksin di posko kesehatan Koliwolor.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 26 September 2021

“Warga kebanyakan takut divaksin karena termakan isu hoaks. Terpaksa kita kerahkan bidan-bidan desa untuk turun ke kebun-kebun warga untuk membujuk mereka. Alhasil, hingga sore hari, 50 orang di wilayah itu bisa menerima vaksin,” jelas Yosef saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (27/9/2021) pagi.

Ia menjelaskan, 50 warga yang sudah menerima vaksin tidak mengalami gejala apa pun setelah menjalani observasi selama 30 menit.

Yosef berharap, warga yang sudah menerima vaksin dosis pertama agar mengikuti dosis kedua di lokasi yang sama.

Ia mengatakan, posko kesehatan di perkebunan tersebut sengaja didirikan untuk melayani kesehatan para penyintas bencana badai seroja yang masih mengungsi di kebun.

“Harapannya ke depan, makin banyak warga yang ikut vaksinasi di sini,” katanya.

Ia mengajak warga agar tidak mempercayai kabar bohong tentang efek samping vaksin.

“Vaksin itu aman bagi tubuh. Buktinya sudah banyak orang yang sudah divaksin. Saat mau vaksin juga, warga harus jujur tentang riwayat penyakit dalam tubuh,” jelasnya.

 

Kepala Desa Amakaka Thomas Tiro menjelaskan, vaksinasi di area pengungsian adalah sisa vaksindari Napasabok. Sehingga, ada masyarakat Amakaka dan Tanjung Batu yang tidak ikut divaksin.

"Sebagian bahkan hampir semua masyarakat tidak tahu ada vaksinasi di lokasi pengungsian. Sementara ini, vaksin untuk jatah Desa Amakaka belum ada. Nanti saya konfirmasi dengan pihak kesehatan terkait waktu," jelas Thomas kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin siang.

"Masyarakat tidak ikut vaksinasi itu memang ada yang takut, tetapi dominan karena tidak tahu ada jadwal vaksin," sambung dia.

Ia menyebut, di desanya itu yang yang sudah menerima vaksin adalah guru-guru, aparat desa, dan beberapa warga.

Baca juga: Usai Dilantik, Bupati Lembata Ancam Copot Kepala Dinas yang Terjerat Masalah Hukum

"Warga yang tahu dan dengar jadwal dan tempat vaksin itu terkadang ada yang sukarela datang sendiri ke lokasi vaksinasi," ujarnya.

Pemerintah Desa Amakaka selalu mengedukasi masyarakat tentang manfaat vaksinasi. Sehingga, masyarakat tidak perlu takut divaksin.

Ia mengatakan, pascabencana memang masih banyak warga di desanya memilih tinggal di hunian sementara di kebun masing-masing.

Dari 348 kepala keluarga di desa itu, lanjut dia, yang sudah kembali ke kampung sekitar 70 kepala keluarga, selebihnya masih memilih bertahan di kebun.

"Yang tinggal di kebun, alasannya masih trauma dengan peristiwa April lalu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com