Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Struktur Bata Kuno di Belakang RS Kota Blitar Diduga Bekas Hunian Bangsawan Era Majapahit

Kompas.com - 27/09/2021, 08:15 WIB
Asip Agus Hasani,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

"Mungkin batu bata berserakan itu berasal dari struktur pagar yang rusak entah karena apa," kata Nonuk.

Jarak antara sudut barat daya yang sudah ditemukan dengan lubang uji paling utara adalah 14,4 meter.

Baca juga: Kementan Sediakan 1.000 Ton Jagung, Peternak di Blitar Masih Tunggu Kepastian Janji Presiden

Dengan demikian, tim memastikan keberadaan struktur diduga pagar sepanjang 19,7 meter dan 14,4 meter yang salah satu ujungnya bertemu di sudut barat daya di TP-1.

Penggalian lubang uji ke arah utara dan ke timur sama-sama belum menemukan sudut, yaitu sudut tenggara dan sudut barat laut sehingga dipastikan struktur pagar yang diandaikan membentuk bidang persegi empat itu memiliki ukuran yang lebih besar lagi.

Potensi Cagar Budaya

Meskipun data-data arkeologis yang didapatkan belum menjawab pasti jenis bangunan tersebut, namun tim survei BPCB Jatim  memastikan besarnya potensi temuan itu sebagai cagar budaya.

Tim juga belum menemukan data yang dapat menjadi dasar penentuan penanggalan dari struktur batu bata kuno itu.

Temuan pecahan keramik itu diperkirakan merupakan keramik buatan China dari era Dinasti Song (abad 10 - 13).

Jika mengacu pada temuan keramik itu, bisa jadi struktur batu bata kuno itu merupakan peninggalan dari era Majapahit, meskipun periodisasi keramik China kuno tidak serta merta dapat digunakan untuk menentukan penanggalan sebuah situs.

"Keramik dari dinasti apapun di China dapat mulai digunakan di wilayah Blitar di masa lalu sekian puluh atau ratus tahun setelah berakhirnya suatu dinasti," tuturnya.

Baca juga: Sembunyi di Hutan dan Kelaparan, Pemuda yang Bunuh Teman Usai Minum Miras di Blitar Akhirnya Ditangkap

Satu hal yang dapat dipastikan dari temuan pecahan keramik dan temuan lainnya, jika benar struktur batu bata kuno itu adalah pagar sebuah pemukiman, maka pemukiman itu merupakan tempat tinggal kaum bangsawan di masa lalu.

Menurut Nonuk, hasil survei penyelamatan atau survei ekskavasi akan memberikan rekomendasi untuk penyelamatan lanjutan berupa ekskavasi penyelamatan.

"Jika disetujui dan didukung juga oleh Pemerintah Kota Blitar, ekskavasi penyelamatan tahap pertama nanti targetnya adalah menampilkan keseluruhan dari struktur yang kita duga sebagai bangunan pagar," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com