Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Bangun Perajin Manisan Legendaris Cianjur di Tengah Pandemi

Kompas.com - 27/09/2021, 07:03 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 yang sudah lebih dari setahun melanda penjuru negeri memukul perekonomian masyarakat, termasuk para pelaku industri rumah tangga.

Hal tersebut yang juga dirasakan Nyai Komariah (48), seorang perajin manisan paladang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Nyai bahkan terpaksa harus merumahkan setengah dari karyawannya yang berjumlah delapan orang itu, karena usahanya lesu. 

Baca juga: Nikmatnya Rogan Soup, Takjil Khas Cianjur yang Bikin Kenyang Perut

Ibu yang memiliki tiga anak ini mengakui bahwa situasi pandemi merupakan ujian terberat bagi keberlangsungan usahanya yang sudah dirintis sejak 10 tahun lalu.

“Dulu mah omzet bisa Rp 30 juta per bulan. Tapi, sejak pandemi, sempat nyaris tidak produksi sama sekali, pembelinya pada enggak ada," kata Nyai kepada Kompas.com, Sabtu (25/9/2021).

Supaya usahanya tetap jalan dan berpenghasilan, Nyai pun merambah produk lain, seperti wajik, dodol, dan keripik pisang.

Alhasil, kendati tertatih-tatih, usaha warga Kampung Sadamaya Kidul, Desa Peuteuycondong, Cibeber, ini mampu bertahan hingga kini.

“Alhamdulilah, pelan-pelan mulai stabil lagi. Sudah sebulan terakhir ini bisa produksi 100 bungkus sehari,” ujar dia.

Makanan khas nan legendaris

Bagi masyarakat Cianjur, manisan paladang sudah tidak asing lagi, karena merupakan makanan legendaris yang diwariskan secara turun-temurun.

Awalnya, manisan yang terbuat dari perpaduan buah pala dan gedang (sebutan pepaya dalam bahasa Sunda) ini khusus diproduksi sebagai suguhan wajib hari raya atau momen spesial seperti perkawinan.

Namun, kini dijadikan buah tangan atau oleh-oleh.

Baca juga: Strategi Petani Cianjur Mengolah Umbi Porang Menjadi Chips

Rasanya yang manis dan asam membuat manisan paladang cocok sebagai teman perjalanan.

"Biasa dijadikan camilan untuk menangkal rasa mual di perjalanan, karena rasanya yang segar,” ucap Nyai.

Nyai menuturkan, keahliannya membuat manisan paladang didapat dari ibunya.

Adapun proses pembuatannya terbilang mudah dan sederhana.

Parutan buah pala dan gedang atau pepaya muda dicampur dengan tambahan pewarna makanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com