NEWS
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Jatuh Bangun Perajin Manisan Legendaris Cianjur di Tengah Pandemi

Hal tersebut yang juga dirasakan Nyai Komariah (48), seorang perajin manisan paladang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Nyai bahkan terpaksa harus merumahkan setengah dari karyawannya yang berjumlah delapan orang itu, karena usahanya lesu. 

Ibu yang memiliki tiga anak ini mengakui bahwa situasi pandemi merupakan ujian terberat bagi keberlangsungan usahanya yang sudah dirintis sejak 10 tahun lalu.

“Dulu mah omzet bisa Rp 30 juta per bulan. Tapi, sejak pandemi, sempat nyaris tidak produksi sama sekali, pembelinya pada enggak ada," kata Nyai kepada Kompas.com, Sabtu (25/9/2021).

Supaya usahanya tetap jalan dan berpenghasilan, Nyai pun merambah produk lain, seperti wajik, dodol, dan keripik pisang.

Alhasil, kendati tertatih-tatih, usaha warga Kampung Sadamaya Kidul, Desa Peuteuycondong, Cibeber, ini mampu bertahan hingga kini.

“Alhamdulilah, pelan-pelan mulai stabil lagi. Sudah sebulan terakhir ini bisa produksi 100 bungkus sehari,” ujar dia.

Makanan khas nan legendaris

Bagi masyarakat Cianjur, manisan paladang sudah tidak asing lagi, karena merupakan makanan legendaris yang diwariskan secara turun-temurun.

Awalnya, manisan yang terbuat dari perpaduan buah pala dan gedang (sebutan pepaya dalam bahasa Sunda) ini khusus diproduksi sebagai suguhan wajib hari raya atau momen spesial seperti perkawinan.

Namun, kini dijadikan buah tangan atau oleh-oleh.

Rasanya yang manis dan asam membuat manisan paladang cocok sebagai teman perjalanan.

"Biasa dijadikan camilan untuk menangkal rasa mual di perjalanan, karena rasanya yang segar,” ucap Nyai.

Nyai menuturkan, keahliannya membuat manisan paladang didapat dari ibunya.

Adapun proses pembuatannya terbilang mudah dan sederhana.

Parutan buah pala dan gedang atau pepaya muda dicampur dengan tambahan pewarna makanan.

Olahan kemudian dimasak hingga matang, lantas dbentuk sebesar biji kelereng.

Selanjutnya, biji-biji paladang dimasukkan ke dalam gula pasir, dan diaduk hingga merata.

"Selain sebagai pemanis rasa, gula pasir juga sebagai pemanis tampilan," kata Nyai.

Proses terakhir, manisan paladang dijemur di bawah sinar matahari hingga kering.

Setelah didiamkan beberapa saat, manisan paladang pun siap dikemas.

Pengembangan usaha

Nyai menyebutkan, manisan paladang buatannya selama ini dipasok ke sejumlah toko manisan maupun pusat jajanan oleh-oleh di Cianjur dan kawasan Puncak.

Ia mengemas produknya itu dalam toples dan plastik dengan ukuran berat 150-200 gram.

"Untuk harganya ada yang Rp 10.000 dan Rp 15.000, tergantung kemasannya itu," kata Nyai.

Ia berharap, pandemi segera berakhir agar kondisi perekonomian pulih, dan daya beli masyarakat kembali meningkat.

Nyai pun bertekad mempertahankan usahanya, dan bisa terus berkembang agar bisa lebih banyak lagi memberdayakan warga sekitar.

"Keinginan saya terdekat ini bisa mempekerjakan lagi pegawai yang sebelumnya terpaksa saya rumahkan itu," ujar Nyai.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/27/070305178/jatuh-bangun-perajin-manisan-legendaris-cianjur-di-tengah-pandemi

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Gelar Mudik Gratis Jakarta-Sumenep, Bupati Kampung Targetkan Ribuan Penumpang

Gelar Mudik Gratis Jakarta-Sumenep, Bupati Kampung Targetkan Ribuan Penumpang

Regional
Bupati Jekek Paparkan Prestasi Pemkab Wonogiri, dari Pertumbuhan Ekonomi hingga Penghargaan Tingkat Nasional

Bupati Jekek Paparkan Prestasi Pemkab Wonogiri, dari Pertumbuhan Ekonomi hingga Penghargaan Tingkat Nasional

Regional
Realitas Tata Kelola Transportasi Laut yang Mengecewakan

Realitas Tata Kelola Transportasi Laut yang Mengecewakan

Regional
Tata Kelola Danau Toba Pasca-F1H20

Tata Kelola Danau Toba Pasca-F1H20

Regional
Gencarkan Citra “Makassar Kota Makan”, Walkot Danny Ajak Apeksi Nikmati 50 Jenis Makanan Tradisional

Gencarkan Citra “Makassar Kota Makan”, Walkot Danny Ajak Apeksi Nikmati 50 Jenis Makanan Tradisional

Regional
Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Regional
Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Regional
Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Regional
Tatkala Jawa Mulai Rusak

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Regional
Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Regional
Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Regional
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Regional
Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Regional
Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke