Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blitar Satu-satunya Daerah Zona Oranye di Jatim, Wali Kota: Banyak Warga Enggan Dites meski Kontak Erat

Kompas.com - 16/09/2021, 14:36 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Santoso tidak mengambil pusing adanya dua kriteria penilaian yaitu zona risiko penyebaran dan level PPKM. Menurutnya, hal itu ialah kewenangan pusat.

"Kita ikuti saja. Terlepas dari perbedaan indikator penilaian yang penting bagaimana upaya kita untuk mengejar ketertinggalan ini," ujarnya.

Ditemui terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Blitar, Didik Djumianto mengatakan, penilaian zona tingkat risiko penularan Covid-19 didasarkan pada kriteria skor yang sebenarnya lebih longgar dibandingkan kriteria penilaian dalam penentuan level PPKM.

Sementara dalam PPKM level, Kota Blitar telah berhasil turun dari level tertinggi ke level 3 sejak dua pekan lalu.

Menurutnya, indikator yang digunakan dalam penilaian zona risiko jauh lebih banyak yaitu 14 indikator.

Sedangkan dalam penilaian PPKM level, hanya ada 6 indikator.

Baca juga: Diundang ke Istana untuk Bertemu Presiden, Ini Sosok Suroto yang Dianggap Jadi Pahlawan Usai Bentangkan Poster ke Arah Jokowi

Didik mencontohkan, dalam penilaian zona risiko maka penambahan jumlah kasus baru di Kota Blitar dalam satu pekan tidak boleh lebih dari 342 kasus.

Dalam penilaian PPKM level, kriterianya lebih berat yaitu penambahan kasus paling banyak sebanyak 215 setiap pekan.

Didik membenarkan bahwa faktor jumlah pengetesan Covid-19 lah yang terutama membuat Kota Blitar masih berada di zona oranye, sementara daerah lain di Jawa Timur sudah turun risikonya ke zona kuning.

"Rendahnya jumlah testing dan tracing ini pada akhirnya meningkatkan angka positivity rate kita yang saat ini masih berada di atas 30 persen," kata Didik.

Hambatan yang dihadapi, jelas Didik, adalah keengganan warga mengikuti pengetesan Covid-19.

Bahkan ketika mereka jelas-jelas berada dalam daftar kontak erat dalam yang berhasil diidentifikasi dalam satu respons pelacakan suatu kasus konfirmasi.

Baca juga: Kota Blitar Pilih Tunda Pembukaan Bioskop meski Berstatus PPKM Level 3

"Warganya tidak mau di-swab, mau apa kita. Sudah diminta datang ke Puskesmas untuk di-swab tapi tidak datang," ujarnya.

Didik mengatakan, hampir seluruh indikator yang digunakan dalam penilaian zona risiko tersebut sebenarnya telah menunjukkan indikasi yang baik kecuali jumlah pengetesan dan positivity rate.

Satgas Covid-19 Kota Blitar melaporkan, penambahan kasus baru sebanyak 15 pada Rabu (15/9/2021) sehingga akumulasi kasus menjadi 6.939 di kota dengan jumlah populasi sebanyak sekitar 150.000 jiwa.

Tingkat kematian akibat Covid-19 sangat rendah, yaitu 3,77 persen atau akumulasi kasus kematian sebanyak 262.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com