Santoso tidak mengambil pusing adanya dua kriteria penilaian yaitu zona risiko penyebaran dan level PPKM. Menurutnya, hal itu ialah kewenangan pusat.
"Kita ikuti saja. Terlepas dari perbedaan indikator penilaian yang penting bagaimana upaya kita untuk mengejar ketertinggalan ini," ujarnya.
Ditemui terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Blitar, Didik Djumianto mengatakan, penilaian zona tingkat risiko penularan Covid-19 didasarkan pada kriteria skor yang sebenarnya lebih longgar dibandingkan kriteria penilaian dalam penentuan level PPKM.
Sementara dalam PPKM level, Kota Blitar telah berhasil turun dari level tertinggi ke level 3 sejak dua pekan lalu.
Menurutnya, indikator yang digunakan dalam penilaian zona risiko jauh lebih banyak yaitu 14 indikator.
Sedangkan dalam penilaian PPKM level, hanya ada 6 indikator.
Didik mencontohkan, dalam penilaian zona risiko maka penambahan jumlah kasus baru di Kota Blitar dalam satu pekan tidak boleh lebih dari 342 kasus.
Dalam penilaian PPKM level, kriterianya lebih berat yaitu penambahan kasus paling banyak sebanyak 215 setiap pekan.
Didik membenarkan bahwa faktor jumlah pengetesan Covid-19 lah yang terutama membuat Kota Blitar masih berada di zona oranye, sementara daerah lain di Jawa Timur sudah turun risikonya ke zona kuning.
"Rendahnya jumlah testing dan tracing ini pada akhirnya meningkatkan angka positivity rate kita yang saat ini masih berada di atas 30 persen," kata Didik.
Hambatan yang dihadapi, jelas Didik, adalah keengganan warga mengikuti pengetesan Covid-19.
Bahkan ketika mereka jelas-jelas berada dalam daftar kontak erat dalam yang berhasil diidentifikasi dalam satu respons pelacakan suatu kasus konfirmasi.
Baca juga: Kota Blitar Pilih Tunda Pembukaan Bioskop meski Berstatus PPKM Level 3
"Warganya tidak mau di-swab, mau apa kita. Sudah diminta datang ke Puskesmas untuk di-swab tapi tidak datang," ujarnya.
Didik mengatakan, hampir seluruh indikator yang digunakan dalam penilaian zona risiko tersebut sebenarnya telah menunjukkan indikasi yang baik kecuali jumlah pengetesan dan positivity rate.
Satgas Covid-19 Kota Blitar melaporkan, penambahan kasus baru sebanyak 15 pada Rabu (15/9/2021) sehingga akumulasi kasus menjadi 6.939 di kota dengan jumlah populasi sebanyak sekitar 150.000 jiwa.
Tingkat kematian akibat Covid-19 sangat rendah, yaitu 3,77 persen atau akumulasi kasus kematian sebanyak 262.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.