Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blitar Satu-satunya Daerah Zona Oranye di Jatim, Wali Kota: Banyak Warga Enggan Dites meski Kontak Erat

Kompas.com - 16/09/2021, 14:36 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Satgas Covid-19 Jawa Timur merilis data zonasi tingkat risiko penyebaran Covid-19 di 38 kabupaten dan kota, Kamis (16/9/2021).

Seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur telah turun tingkat menjadi risiko rendah atau zona kuning, kecuali Kota Blitar.

Kota Blitar kini masih berada di zona oranye dengan tingkat risiko penularan sedang.

Baca juga: Semua Daerah di Jatim Berstatus Zona Kuning Covid-19, Kecuali Kota Ini

Kendala pada pengetesan

Ilustrasi tes swab Covid-19.(SHUTTERSTOCK/Cryptographer) Ilustrasi tes swab Covid-19.

Menanggapi ketertinggalan itu, Wali Kota Blitar mengakui terdapat sejumlah kecil indikator penanganan Covid-19 yang kurang maksimal di Kota Blitar.

Kekurangan tersebut, ujarnya, terutama terkait rendahnya jumlah testing (pengetesan) dan tracing (pelacakan).

Penyebabnya, keengganan masyarakat mengikuti pengetesan Covid-19 meski masuk dalam daftar kontak erat sebuah kasus konfirmasi.

"Itulah kendala di masyarakat, tingkat kesadaran di masyarakat ini belum seperti yang kita harapkan," ujar Santoso ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis.

Baca juga: Sempat di Level 1, Enam Daerah di Jatim Naik Lagi ke PPKM Level 2 dan 3

Menurut Santoso, masih banyak warga yang enggan mengikuti pengetesan Covid-19 karena beberapa faktor seperti takut, malu dan sebagainya.

Melihat fakta itu, ujarnya, sosialisasi tentang pentingnya pengetesan dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 masih perlu ditingkatkan lagi.

Santoso mengaku, sulit memahami apa yang ditakutkan masyarakat sehingga mereka enggan mengikuti pengetesan Covid-19.

Padahal, jika terkonfirmasi positif Covid-19, maka mereka akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik di lokasi isolasi terpusat yang sudah disediakan Satgas Covid-19.

"Memang kita butuh kesabaran, tapi bagaimana pun harus tetap kita lakukan pengetesan dalam rangka pencegahan penularan lebih luas," tegasnya.

Baca juga: Kisah Suroto, Peternak yang Bentangkan Poster ke Arah Jokowi, Kini Diundang ke Istana Negara

 

Ilustrasi virus CoronaKOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Ilustrasi virus Corona
Santoso tidak mengambil pusing adanya dua kriteria penilaian yaitu zona risiko penyebaran dan level PPKM. Menurutnya, hal itu ialah kewenangan pusat.

"Kita ikuti saja. Terlepas dari perbedaan indikator penilaian yang penting bagaimana upaya kita untuk mengejar ketertinggalan ini," ujarnya.

Ditemui terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Blitar, Didik Djumianto mengatakan, penilaian zona tingkat risiko penularan Covid-19 didasarkan pada kriteria skor yang sebenarnya lebih longgar dibandingkan kriteria penilaian dalam penentuan level PPKM.

Sementara dalam PPKM level, Kota Blitar telah berhasil turun dari level tertinggi ke level 3 sejak dua pekan lalu.

Menurutnya, indikator yang digunakan dalam penilaian zona risiko jauh lebih banyak yaitu 14 indikator.

Sedangkan dalam penilaian PPKM level, hanya ada 6 indikator.

Baca juga: Diundang ke Istana untuk Bertemu Presiden, Ini Sosok Suroto yang Dianggap Jadi Pahlawan Usai Bentangkan Poster ke Arah Jokowi

Didik mencontohkan, dalam penilaian zona risiko maka penambahan jumlah kasus baru di Kota Blitar dalam satu pekan tidak boleh lebih dari 342 kasus.

Dalam penilaian PPKM level, kriterianya lebih berat yaitu penambahan kasus paling banyak sebanyak 215 setiap pekan.

Didik membenarkan bahwa faktor jumlah pengetesan Covid-19 lah yang terutama membuat Kota Blitar masih berada di zona oranye, sementara daerah lain di Jawa Timur sudah turun risikonya ke zona kuning.

"Rendahnya jumlah testing dan tracing ini pada akhirnya meningkatkan angka positivity rate kita yang saat ini masih berada di atas 30 persen," kata Didik.

Hambatan yang dihadapi, jelas Didik, adalah keengganan warga mengikuti pengetesan Covid-19.

Bahkan ketika mereka jelas-jelas berada dalam daftar kontak erat dalam yang berhasil diidentifikasi dalam satu respons pelacakan suatu kasus konfirmasi.

Baca juga: Kota Blitar Pilih Tunda Pembukaan Bioskop meski Berstatus PPKM Level 3

"Warganya tidak mau di-swab, mau apa kita. Sudah diminta datang ke Puskesmas untuk di-swab tapi tidak datang," ujarnya.

Didik mengatakan, hampir seluruh indikator yang digunakan dalam penilaian zona risiko tersebut sebenarnya telah menunjukkan indikasi yang baik kecuali jumlah pengetesan dan positivity rate.

Satgas Covid-19 Kota Blitar melaporkan, penambahan kasus baru sebanyak 15 pada Rabu (15/9/2021) sehingga akumulasi kasus menjadi 6.939 di kota dengan jumlah populasi sebanyak sekitar 150.000 jiwa.

Tingkat kematian akibat Covid-19 sangat rendah, yaitu 3,77 persen atau akumulasi kasus kematian sebanyak 262.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com