Sementara itu Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan menolak saat disebut kepolisian berusaja membujuk peternak untuk mengurungkan niatnya.
Ia mengatakan pihkanya melakukan pendekatan dan melakukan koordinasi kepada para peternak ayam.
Meski telah ada "kesepakatan" membatalkan aksi bentang poster, ternyata ada satu orang yang tetap melakukannya yakni Suroto.
Baca juga: Pak Jokowi, Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar
"Seharusnya kan yang dari kelompok-kelompok peternak itu sudah menyampaikan di grup (WhatsApp) masing-masing," ujar dia.
Ia mengatakan Suroto yang tidak mengetahui informasi pembatalan aksi karena tidak membawa telepon genggam.
"Nah, ternyata yang bersangkutan (S) itu tidak bawa handphone. Karena tidak tahu ada informasi, ya akhirnya ya melaksanakan seperti itulah," ujar Yudhi.
Baca juga: Penjelasan Asosiasi Peternak soal Makna Poster yang Dibentangkan ke Arah Jokowi
Menurutnya, sejak Selasa (7/9/2021) pagi, aparat kepolisian sudah mengadang para peternak yang berencana melakukan aksi bentang poster.
Saat itu ada sembilan peternak ayam yang sedang berkumpul di sebuah warung di Jalan Kalimantan. Mereka kemudian didatangi oleh aparat keamanan.
Sembilan peternak ayam tersebut kemudian diminta pindah ke bagian belakang warung kopi lalu pagarnya ditutup dan dikunci dari luar.
Baca juga: Peternak Ayam: Pak Jokowi, Kalau Begini Terus Nangis, Bangkrut Kita
"Kunci baru dibuka setelah rombongan Jokowi meninggalkan Blitar," ujar Suryono.
Di tengah upaya mencegah aksi bentang poster yang direncanakan para peternak, Suroto di luar dugaan membentangkan poster seorang diri.
"Ketika teman-teman yang lain tertahan, Pak Suroto malah berhasil membentangkan poster di area kunjungan Jokowi," kenang Suryono.
Baca juga: Polisi Ternyata Bujuk Peternak Ayam Jangan Aksi Bentang Poster ke Jokowi, Mengapa?