Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Dugaan Pelecehan Oknum Dokter ke Istri Teman di Semarang, Berawal Intip Mandi dan Onani

Kompas.com - 13/09/2021, 17:32 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oknum dokter berinisial DP terhadap istri temannya di Semarang, Jawa Tengah, jadi sorotan.

DP diduga sengaja mencampurkan spermanya ke makanan yang hendak disantap korban usai mengintip di kamar mandi. 

Terungkapnya kasus itu berawal saat korban beberapa kali mencurigai posisi tudung saji yang selalu berubah di meja makan.

Korban pun berinisiatif merekam ruang makan dengan Ipad miliknya.  Tak disangka, korban syok melihat perbuatan DP yang tak lain rekan dari suaminya.

Baca juga: Dokter di Semarang Diduga Campurkan Sperma ke Makanan Istri Temannya Jadi Tersangka

"Perbuatan pelaku ini diketahui dari hasil rekaman dari Ipad milik korban. Karena penasaran, korban berinisiatif untuk merekam kejadian di ruangan tempat makan tersebut," ungkap Pendamping korban dari Legal Resource Center untuk Keadlian Jender dan HAM (LRCKJHAM) Nia Lishayati, Senin (13/9/2021).

Baca juga: Seorang Guru di Jember Jadi Korban Pelecehan Seksual Orang Tak Dikenal Saat Hendak Mengajar

Untuk diketahui, DP adalah dokter yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis(PPDS) di salah satu universitas di Semarang.

Berawal intip korban saat mandi

Nia menjelaskan, dugaan aksi pelecehan itu dilakukan DP pada Desember 2020, saat suami korban tak berada di rumah. 

Awalnya, pelaku diduga mengintip korban yang sedang mandi. Lalu, pelaku mendekati ventilasi jendela dan mengintip korban yang sedang mandi.

Lantas, kata Nia, pelaku diduga melakukan onani dan mencampurkan spermanya ke piring korban yang ada di meja makan.

Baca juga: Warganet di Magelang Saksikan Pelecehan Payudara dan Ramai di Medsos, Polisi Tingkatkan Patroli

Nia mengatakan, setelah melihat rekaman itu korban syok dan menceritakan ke suaminya. Pelaku pun diminta pergi dari rumah kontrakan mereka. 

"Karena tak ada jawaban, korban pun pergi keluar sembari menunggu suaminya untuk menyampaikan kejadian yang dialaminya. Begitu ketemu mereka langsung melaporkan ke pihak RT setempat. Dan pelaku akhirnya diminta untuk pergi dari rumah kontrakan," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pelaku meminta izin untuk menumpang di rumah kontrakan korban karena pelaku dan rekan suami korban sama-sama menempuh PPDS.

"Awalnya korban tidak setuju. Tapi karena alasannya untuk menghemat biaya sewa waktu itu pelaku meminta agar tinggal bersama satu kontrakan dengan suami dan korban. Mereka sudah tinggal sekitar setahunan. Pelaku sudah punya istri dan anak, namun tidak diajak tinggal di Semarang," ujar Nia.

Namun, lanjut Nia, korban tak menyangka perbuatan rekan suaminya itu dan akhirnya melapor ke polisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com