Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Respons Tokoh Adat Dayak soal Tradisi Bakar Ladang Disebut Picu Karhutla

Kompas.com - 08/09/2021, 16:12 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Sejumlah tokoh adat Dayak di Kalimantan Timur (Kaltim) ramai-ramai menolak tudingan Dinas Kehutanan Kaltim yang menyebutkan bakar ladang atau lahan sebagai faktor utama pemicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kaltim.

Daud Lewing, Kepala Adat Dayak Modang Kampung Long Bentuq, Kabupaten Kutai Timur misalnya, mengatakan selama menjalankan tradisi membakar tidak pernah terjadi karhutla.

“Itu dari nenek moyang kami. Sejak kita belum merdeka begitu (bakar) sudah jadi cara kami buka ladang,” ungkap Daud saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/9/2021).

Daud bilang masyarakat Dayak punya cara sendiri membakar ladang.

Baca juga: Cerita di Balik Peladang yang Ditangkap karena Tradisi Bakar Kebun

Dari membersihkan sekat ladang, menyiapkan alat pemadam tradisional dari bambu hingga gotong royong menjaga api saat pembakaran.

“Jadi kalau ada titik api muncul saat musim kemarau jangan masyarakat yang dituduh. Karena itu bukan musim tanam atau berladang,” kata dia. 

Musim berladang, sebut Daud, biasa dimulai Mei-Juni. Ketika masuk Juli – Agustus, biasa musim bakar.

Lalu, September mulai tanam hingga Januari musim panen ketika musim panas tiba. 

Tarian Hudoq yang digelar tiap tahun saat musim tanam padi di Kampung Tukul, Kabupaten Kutai Barat, Kaltim, Minggu (15/11/2020). Tarian ini dikhawatirkan hilang jika masyarakat meninggalkan tradisi berladang. KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON Tarian Hudoq yang digelar tiap tahun saat musim tanam padi di Kampung Tukul, Kabupaten Kutai Barat, Kaltim, Minggu (15/11/2020). Tarian ini dikhawatirkan hilang jika masyarakat meninggalkan tradisi berladang.

Menurut Daud, kasus karhutla justru muncul ketika banyak perusahaan masuk ke Kaltim.

Namun, dia bertanya, mengapa pemerintah daerah ataupun penegak hukum menuding masyarakat?

“Kalau ada karhutla masyarakat yang dituduh. Dulu-dulu sebelum ada perusahaan, hutan kami enggak pernah terbakar,” keluh dia.

Baca juga: Ketika Tradisi Berladang Suku Dayak Dituding Picu Karhutla

Hal sama juga disampaikan Sekretaris Adat Dayak Bahau, Avun, di Kampung Tukul, Kabupaten Kutai Barat.

Avun menjelaskan masyarakat Dayak punya cara sendiri membakar ladang dan melindungi hutan.

“Cara itu secara turun temurun. Saat kami bakar, kami lihat arah angin, menjaga dan bikin sekat biar tidak merembet ke hutan,”ungkap dia saat dihubungi Kompas.com, akhir Agustus 2021.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com