PONTIANAK, KOMPAS.com –Muhammad Damanhuri, pria asal Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) ini merupakan salah satu orang yang mempelopori adanya terjemahan Al Quran ke bahasa Dayak Kanayatn.
Menurut Daman, menerjemahkan Al Quran ke dalam bahasa ibu itu untuk memudahkan proses dakwah.
“Terjemahan Al Quran ke bahasa Kanayatn ini diharap dapat memberi perubahan positif dalam pengembangan syiar Islam di Kalbar,” kata pria mualaf yang bekerja sebagai penghulu nikah ini saat ditemui di rumahnya, Jalan Imam Bonjol, Kota Pontianak, Kalbar, Minggu (2/5/2021).
Baca juga: Wisata Religi, Mengunjungi Al Quran Terbesar Dunia di Palembang
Selain itu, jelas Daman, terjemahan Al Quran ke dalam bahasa Kanayatn dapat menambah khazanah Islam pada pendekatan budaya dan bahasa.
“Hal ini juga sebagai bentuk pelestarian bahasa Dayak Kanayatn,” terang Damanhuri yang merupakan Ketua Umum Mualaf Kalbar dan memiliki nama asli Jose Andreas Damsyik.
Menurut Damanhuri, hingga saat ini, setidaknya terdapat 13.446 mualaf di Kalbar.
Sebanyak 13.306 di antaranya merupakan warga lokal, termasuk warga dari suku Dayak Kanayatn.
Baca juga: Kisah Ponpes Tunarungu di Sleman, Baca Al Quran Dengan Bahasa Isyarat
“Banyak mualaf dari suku Kanayatn yang memerlukan pembinaan dan mempelajari Al Quran dalam bahasa ibu. Kita berdakwah dengan bahasa ibu, agar khazanah ini berkembang,” jelas Daman.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.