Selain sekat, kata dia juga diikuti sejumlah ritual saat tiba musim tanam dari buka ladang sampai panen. Misalnya, ritual Laliq Ugal diakhiri dengan tarian Hudoq.
Sebuah ritual yang dipercaya mendatangkan roh baik untuk kesuburan tanah dan padi yang diadakan setiap kali musim tanam.
Hanya saja, sejak larangan membakar ladang, Avun sudah meninggalkan tradisi berladang karena takut dipenjara.
Bukan hanya dirinya, Avun menyebutkan, beberapa warga lain di Kampung Tukul juga melepas tradisi berladang. Mereka pindah ke usaha lain, karena ancaman pidana.
Baca juga: Kala Dayak Bahau Tak Lagi Berkebun karena Takut Dipenjara
Avun meminta pemerintah daerah dan penegak hukum stop menuding masyarakat bakar ladang sebagai faktor utama pemicu karhutla.
Ketua Lembaga Adat Paser di Kabupaten Penajam Paser Utara, Musa menambahkan tradisi membakar ladang dalam masyarakat adat Paser juga turun temurun.
Biasa dikenal dengan istilah Neket Jowa. Istilah ini merujuk pada lahan yang sudah dirintis kering dan siap dibakar ketika tiba musim tanam.
Istilah lain, Ngoak merujuk pada pinggiran kebun yang dibersihkan sebelum dibakar agar tidak menjalar hingga memicu karhutla.
“Jadi kami meyakini tradisi membakar kami tidak picu karhutla. Justru dengan bakar kami percaya padi tumbuh subur tanpa memberi pupuk,” ungkap dia.
Musa meminta pemerintah dan penegak hukum melalui aparatur tingkat desa bisa koordinasi dengan masyarakat kala bakar ladang, sehingga selain bisa melihat langsung, juga turut menjaga agar tidak terjadi karhutla.
“Bukan melarang tradisi yang sudah berlangsung turun temurun, jadi kerja sama saja biar tradisi yang jadi kearifan lokal masyarakat itu bisa dijaga,” ungkap Musa.
Baca juga: Penegak Hukum Akui Sulit Ungkap Korporasi Terlibat Karhutla
Sekretaris Dayak Modang Kampung Long Bentuq, Kutai Timur, Beng Lui juga mengungkapkan ada warganya berhenti berladang karena takut dipenjara.
“Anggota kami tidak urus ladangnya karena takut. Semacam diancam kalau sampai terbakar diancam pidana,” ungkap Beng Lui kepada Kompas.com akhir Agustus 2021.
Beng Lui menuturkan, jika cara itu dianggap jadi faktor picu kebakaran hutan dan lahan (karhutla), maka ia meminta solusi.
“Kalau diubah polanya, beri kami cara baru bikin pertanian model baru yang modern,” tegasnya.