Sementara itu, Luhut mengatakan, penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum akan menentukan nasib dan kualitas hidup 18 juta orang yang tinggal di sepanjang aliran dan generasi mendatang.
Jangan sampai, kata Luhut, 18 juta orang di bantaran Citarum memakan ikan yang tercemar dan berdampak jangka panjang seperti penyakit degeneratif.
“Pengotoran akibat limbah industri itu bisa ikan yang memakan. Kemudian dimakan masyarakat yang bisa meninggalkan generasi bermasalah,” ujar Luhut.
“Jadi jangan sampai pencemaran merusak generasi yang akan datang, saya motivasi ini. Program Citarum ini bekerja untuk kemanusiaan. Anda jangan bekerja untuk proyek, tapi ini adalah proyek kemanusiaan,” tegasnya.
Luhut mengapresiasi kepemimpinan Komandan Satgas (Dansatgas) Ridwan Kamil yang telah memastikan kondisi Sungai Citarum yang sudah berada di level cemar ringan.
“Oleh karena itu saya minta pada pada tim komandan sektor, Panglima tolong lihat lagi industri-industri itu, jangan main-main lagi. Mereka jangan lagi membuang limbah ke sungai karena nanti bisa merusak generasi yang akan datang,” jelas Luhut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.