Salin Artikel

Di Depan Menko Luhut, Ridwan Kamil Paparkan Progres Citarum Harum

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan progres program Citarum Harum kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Kota Bandung, Selasa (7/9/2021).

Kepada Luhut, pria yang akrab disapa Emil itu mengklaim benang kusut persoalan di Sungai Citarum perlahan mulai bisa diurai.

Salah satunya, kualitas cemar air Citarum yang mulai membaik.

"Waktu kita mengawali (kualitas pencemaran) pointnya 33,43 tercemar berat jorok kotor. Target kita di 2020 sebenarnya hanya tercemar sedang. Tapi berkat kerja luar biasa, intinya kami melewati status cemar sedang Pak (Luhut) di poin 40-an, hari ini langsung jadi (status) cemar ringan. Jadi istilahnya ikan sudah bisa berenang," kata Emil.

Emil pun punya keinginan besar mengubah citra Sungai Citarum yang dikenal sebagai sungai terkotor di dunia.

"Kita di-bully (punya) sungai terkotor di dunia, diviralkan sama bule, sedih lah sebagai anak bangsa. kita akan buktikan, kita akan undang lagi. Kita akan viralkan bahwa bangsa indonesia kalau kompak tidak bisa dikalahkan," paparnya.

Namun, Emil tak menyangkal bila masalah Citarum sangat pelik, khususnya masalah sosial.

Misalnya, pengelolaan limbah domestik, limbah industri, hingga urusan kotoran ternak yang masih jadi sumber utama pencemaran sungai.

"Masalah persampahan kita kurang sedikit targetnya, terkendali 3.100 ton baru 2.700 ton per hari ini. Penanganan limbah industri pembinaan baru kita sanggup di 300 industri, dari target 1.100-an yang perlu dibina. Jadi, banyak yang relasinya dengan sosial itu agak lama, tapi kalau hubungannya dengan ekosistem target lebih cepat," tuturnya.

"Ada progres, tapi ada kendala juga saya jujur. Kami ingin buktikan Jabar juara lahir batin, citra yang jorok bisa menjadi yang terbersih. Itu mindset yang baru," jelasnya.


Sementara itu, Luhut mengatakan, penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum akan menentukan nasib dan kualitas hidup 18 juta orang yang tinggal di sepanjang aliran dan generasi mendatang.

Jangan sampai, kata Luhut, 18 juta orang di bantaran Citarum memakan ikan yang tercemar dan berdampak jangka panjang seperti penyakit degeneratif.

“Pengotoran akibat limbah industri itu bisa ikan yang memakan. Kemudian dimakan masyarakat yang bisa meninggalkan generasi bermasalah,” ujar Luhut.

“Jadi jangan sampai pencemaran merusak generasi yang akan datang, saya motivasi ini. Program Citarum ini bekerja untuk kemanusiaan. Anda jangan bekerja untuk proyek, tapi ini adalah proyek kemanusiaan,” tegasnya.

Luhut mengapresiasi kepemimpinan Komandan Satgas (Dansatgas) Ridwan Kamil yang telah memastikan kondisi Sungai Citarum yang sudah berada di level cemar ringan.

“Oleh karena itu saya minta pada pada tim komandan sektor, Panglima tolong lihat lagi industri-industri itu, jangan main-main lagi. Mereka jangan lagi membuang limbah ke sungai karena nanti bisa merusak generasi yang akan datang,” jelas Luhut.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/07/174446878/di-depan-menko-luhut-ridwan-kamil-paparkan-progres-citarum-harum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke