Menurut Presiden Jokowi, porang merupakan komoditas baru yang dapat memberikan nilai tambah yang baik, tidak hanya bagi perusahaan pengolah porang tetapi juga kepada para petani porang.
Berdasarkan data yang diterimanya, dalam satu hektar lahan dapat menghasilkan 15 hingga 20 ton porang.
Selain itu, pada musim tanam pertama para petani dapat menghasilkan hingga Rp 40 juta porang dalam kurun waktu delapan bulan. Sebuah nilai yang sangat besar.
Presiden Jokowi juga meyakini bahwa porang akan menjadi makanan sehat di masa mendatang, mengingat porang memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.
Mulai dari rendah kalori hingga bebas gula.
Baca juga: Diminta Presiden Jokowi Serius Kembangkan Porang, Mentan: Budidaya Sudah 50.000 Hektare
Presiden pun berharap komoditas porang ini dapat diekspor tidak hanya dalam bentuk mentahan dan barang setengah jadi, namun sudah dalam bentuk beras porang.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi juga melakukan groundbreaking perluasan pabrik PT Asia Prima Konjac sekaligus meninjau proses pengolahan porang dari barang mentah menjadi barang setengah jadi.
Presiden Jokowi juga menyempatkan diri berdialog dengan beberapa perwakilan petani porang.
Porang atau dalam bahasa Latin disebut Amorphopallus muelleri blume merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang mengandung karbohidrat glukomanan atau zat gula dalam bentuk kompleks.