Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandalika, Legenda Sang Putri dan Kisah Mereka yang Bertahan di Sekitar Sirkuit MotoGp

Kompas.com - 05/09/2021, 07:27 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Mandalika adalah Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata yanga ada di bagian selatan Pulau Lombok.

Memiliki wisata bahari dengan pantai yang mempesona, Mandalika menjadi sorotan karena disebut menjadi lokasi ajang balap MotoGP tahun 2021.

Sirkuit Mandalika mempunyai panjang lintasan 4,31 kilometer.

Jumlah tikungan lintasan ini berjumlah 17 dan dibangun dalam kawasan The Mandalika, yang merupakan destinasi pariwisata kelas dunia.

Baca juga: 6 Fakta di Balik Sirkuit Mandalika yang Dipakai untuk MotoGP 2021

Sirkuit ini merupakan lintasan terbuka dan menyajikan pemandangan bukit dan pantai.

Diperkirakan bagian tribun dari sirkuit ini mampu menampung 150.000 penonton. Sedangkan fasilitas penonton yang ada di atas dua bukit disebut bisa menampung sekitar 30.000 penonton.

Pembangunan sikrkuit acara trasional tersebut diklaim menyerap sekitar 7.500 pekerja dan 300 putra daerah akan menjadi staf tekhnis di Sirkuit Mandalika.

Baca juga: Biaya Pembangunan Sirkuit Mandalika Capai Rp 1,1 Triliun

Untuk biaya pembangunannya pun tak tanggung-tanggung. Tahap awal kontruksi bangunan sirkuit dianggarkan sebesar Rp 500 miliar.

Sedangkan untuk pekerjaan dasar sirkuit dan pembangunan sirkuit mencapai Rp 1,1 triliun.

Untuk ongkos satu kali perhelatan MotoGp adalah sebesar Rp 9 juta Euro yang akan dibayarkan menjelang balapan.

Baca juga: Bahas Seberapa Spesial Spesifikasi Aspal Sirkuit Mandalika

Legenda Sang Putri Mandalika

Patung diorama kisah Putri Mandalika di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok, NTB. Gambar diambil pada Minggu (8/2/2016).KOMPAS/LASTI KURNIA Patung diorama kisah Putri Mandalika di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok, NTB. Gambar diambil pada Minggu (8/2/2016).
Kawasan Mandalika memiliki tempat wisata yang indah. Seperti Bukit Merese, Pantai Tanjung Aan, Pantai Seger, Pantai Kuta Mandalika, Pantai Gerupuk, Desa Adat Sade, dan Desa Adat Ende.

Di kawasan tersebut hidup legenda yang putri yang dikenal dengan nama Mandalika.

Diceritakan dahulu kapa ada seorang raja yang memimin sebuah kawasan yang tentram dan makmur. Raja tersebut kemudian dikaruniai anak perempuan yang ia beri nama Mandalika.

Mandalika adalah seorang putri yang berparas cantik. Ia juga sangat baik kepada orang lain. Saat berbicara, dia selalu menggunakan bahasa yang sopan dan suka menolong.

Baca juga: Membuka Kembali Legenda Putri Mandalika...

Di hadapan orangtua dan rakyatnya, Putri Mandalika adalah sosok yang sempurna.

Nama Putri Mandalika tersohor. Banyak pangeran dari negara lain yang ingin melamar dan menjadikan sang putri sebagai istri.

Sang raja pun menyerahkan keputusan kepada Mandalika untuk memilih pasangan hidupnya. Sang putri kemudian bertapa untuk mencari petunjuk.

Usai bertapa, ia mengundang seluruh pangeran dan pemuda yang ingin melamarnya. Mereka pun berkumpul di Pantai Seger yang kini dikenal dengan nama Pantai Kuta.

Mereka berkumpul pada tanggal 20 di bulan 10 pada penanggalan Sasak saat pagi buta, sebelum azan Shubuh berkumandang.

Baca juga: Bau Nyale dan Pengobanan Cinta Putri Mandalika di Pantai Seger

Nyale, cacing laut warna-warni yang konon perwujudan Putri Mandalika. Dok. Kemenparekraf Nyale, cacing laut warna-warni yang konon perwujudan Putri Mandalika.
Saat matahari mulai terlihat di ufuk, Putri Mandalika didamping ratu dan raja dengan pengawal lengkap datang ke Pantai Seger untuk menemui para pangeran.

Mandalik menggunakan pakaian berbahan sutra dan terlihat sangat cantik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com