KOMPAS.com - Seorang warga ditangkap saat memprotes pengerjaan jalan bypass menuju Sirkuit MotoGP Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Warga bernama Sali itu sempat mengadang alat berat yang sedang berada di lokasi.
Baca juga: Tolak Pengerjaan Jalan Bypass ke Sirkuit Mandalika dan Adang Alat Berat, 1 Warga Ditahan Polisi
Kapolsek Kuta Iptu I Made Diman membenarkan bahwa ada seorang warga yang ditahan saat melakukan pengadangan pengerjaan proyek jalan bypass di Dusun Bangah.
Namun Sali masih dalam pemeriksaan kepolisian dan statusnya belum menjadi tersangka.
"Posisinya kita masih amankan, belum kita tetapkan sebagai tersangka, karena kita masih dalami dulu," kata I Made Dimas melalui sambungan telepon.
Akan tetapi karena kejadian berada di wilayah hukum Polsek Pujut, Sali akhirnya dibawa ke Polsek Pujut untuk pendalaman lebih lanjut.
Baca juga: Mereka yang Masih Tinggal di Lingkaran Sirkuit MotoGP Mandalika...
Disebut cuma bantu mengadang
Peristiwa bermula saat seorang warga Dusun Bangah, Desa Sengkol, Lombok Tengah, Amaq Mae (75) nekat mengadang alat berat sebagai bentuk protes.
"Si Sali anak saudara saya, dia kasihan liat saya saat mengadang alat berat terus dicegat petugas, dia ikut membantu pengadangan, tapi dia digeret sama polisi," kata Mae ditemui Kompas.com, Selasa (31/8/2021)
Mae memprotes karena merasa tidak pernah menjual tanahnya pada Indonesia Tourism Development Corporition (ITDC) selaku pengembang kawasan sirkuit MotoGP Mandalika.
Dia mengaku menguasai lahan ini sejak awal saat wilayah masih berupa hutan pada tahun 1967, sebelum masuknya ITDC.
"Dulu istilahnya ngagum, jadi kita yang buka lahan ini yang awalnya hutan, itu pada tahun 67, dulu belum ada namanya ITDC," ujarnya.
Mae menyampaikan, ia memiliki lahan 12 hektare yang biasanya setiap tahun dia tanam kacang-kacangan, kemiri dan pohon kelapa.
Dari tanah yang dikuasainya, Mae mempunyai surat bukti, surat tanda pembayaran pajak berupa Pipil.
"Kami mencoba mengadang alat berat karena saya merasa tanah ini belum saya jual ke pada ITDC. Terus kami juga berbenturan dengan petugas, namun apalah kita ini cuma rakyat, tetap kalah," kata Mae.
Baca juga: Cerita Nelayan yang Masih Tinggal di Sirkuit MotoGP Mandalika Sampai Ganti Rugi Dibayar...