Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandalika, Legenda Sang Putri dan Kisah Mereka yang Bertahan di Sekitar Sirkuit MotoGp

Kompas.com - 05/09/2021, 07:27 WIB
Rachmawati

Editor

Ditemani pengawal, Mandalikan mendaki Bukit Seger. Di atas bukit tersebut, Sang Putri berkata bahwa ia berencana untuk menerima semua lamaran.

Ia berkata melakukan hal tersebut untuk menjaga kedamaian pulau. Karena jika ia hanya menerima satu pinangan, maka akan terjadi perselisihan di antara mereka.

Baca juga: Kemenparekraf Promosikan MotoGP 2021di Festival Pesona Bau Nyale

Mendengar pesan tersebut, para pangeran terheran-heran. Namun tiba-tiba Sang Putri menjatuhkan tubuhnya dari Bukit Seger ke dalam laut. Ia pun hanyut ditelan ombak.

Melihat hal tersebut, para pangeran langsung berusaha menyelamatkan Mandalika. Namun tak ada satu pun yang menemukan tubuh Sang Putri.

Namun secara perlahan muncul binatang-binatang kecil yang jumlahnya sangta banyak dari laut. Binatang tersebut menyerupai cacing yang nereka sebut nyale.

Masyarakat lokal percaya jika cacing Nyale adalah jelmaan dari Putri Mandalika.

Baca juga: Bau Nyale, Momen Berburu Cacing Nyale Perwujudan Purti Mandalika

Pengorbanan Putri Mandalika amat dikenang oleh masyarakat Lombok. Mereka menggelar upacara nyale sekitar Februari hingga Maret setiap tahun.

Seperti keinginan Sang Putri, Bau Nyale menyatukan seluruh warga Lombok. Mereka berkumpul di wilayah Kuta, Pantai Seger, Pantai Kaliantan hingga Pantai Tabuan untuk mencari cacing nyale.

Banyak tidaknya nyale yang muncul setiap tahun, diyakini sebagai pertanda akan banyak tidaknya hasil panen para petani.

Baca juga: Jelajah Festival Pesona Bau Nyale 2020 dengan Paket Wisata Menarik

Bertahan di Mandalika

Proyek pembangunan Sirkuit MotoGO Mandalika berdampak pada masyarakat. Warga pun memilih untuk pindah.

Namun ada beberapa orang yang bertahan tinggal di kawasan tersebut. Salah satunya adalah Amaq Kankung alias Amaq Bengkok (70).

Tanahnya yang ia tempati puluhan tahun sudah digunakan sebagai lintasan sirkuit. Namun ia bertahan dan tak pernah menjual tanahnya kepada siapapun dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola.

Baca juga: Kisah Amaq Kangkung Bertahan di Sirkuit Mandalika dengan Rumah Seadanya: Merasa Tak Pernah Jual Tanah

Ia adalah warga Dusun Ebunut, Desa Kuta Lombok, Lombok Tengah. Bekerja sebagai nelayan, Bengkok tinggal bersama istri dan anaknya yang masih SD.

Akibat dari proyek sirkuit tersebut, rumah yang awalnya ia tempati harus tergusur dan terpinggirkan oleh alat berat tidak jauh dari luar pagar sirkuit

Bengkok bersama istri dan anaknya kini terpaksa tidur di rumah seadanya dengan ukuran sekitar 2 kali 3 meter, yang beratapkan asbes dan ilalang.

Baca juga: Cerita Kakek 75 Tahun Adang Alat Berat Proyek Mandalika, Merasa Tak Pernah Jual 12 Hektar Tanahnya ke ITDC

suasana dalam kamar Amaq Bengkok, tidur dengan dibarengi Perabotan rumahKOMPAS.COM/IDHAM KHALID suasana dalam kamar Amaq Bengkok, tidur dengan dibarengi Perabotan rumah
Di rumahnya terdapat satu kamar dan semua perabotan rumah, dapur, dan kamar tidur menjadi satu.

Bengkok bercerita jika ia memiliki lahan seluas 1,5 hektar yang warisi dari sang ayah yang bernama Aluh.

Di tanah peninggalan sang ayah, ia biasa menanam kacang dan umbi untuk bertahan hidup.

Ia a mengaku bersama sang ayah tak pernah merasa menjual tanah tersebut kepada siapapun. Namun kini tanah seluas 1,5 hektar miliknya sebagian masuk menjadi lintasan sirkuit.

Sisanya masih di luar pagar dan menjadi tempat ia dan keluarganya tinggal.

Baca juga: Sali Dibebaskan Usai Ditangkap karena Adang Alat Berat di Jalan Bypass Sirkuit Mandalika, Ini Penjelasan Polisi

“Tanah ini sejak kecil saya tempati bersama ayah saya, dulu dia yang buka hutan di sini, dan saya tidak pernah menjualnya,” kata Bengkok ditemui di rumahnya, Jumat (3/9/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Regional
Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Regional
Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Regional
Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Regional
Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com