Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anggota DPRD Pekanbaru Ngaku Dikeroyok hingga Terungkap Kuasai Mobil Dinas

Kompas.com - 05/09/2021, 06:30 WIB
Idon Tanjung,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

 

Kemudian beberapa pemuda menegur anak Ida hingga terjadi cekcok. Agar masalah tidak makin panjang, maka didamaikan tokoh warga setempat.

Setelah bubar, sehabis maghrib anak Ida datang membawa Ida dan ayahnya.

"Dia datang sama ibu dan bapaknya dan beberapa pemuda dengan satu mobil dan satu motor. Ibu dan bapaknya keluar membawa senjata sepertinya kunci roda menyerang ke rumah salah satu pemuda kita. Menyerang dengan kata-kata kotor," cerita Gusri.

Melihat hal itu, sejumlah warga setempat mendatangi lokasi kejadian. Karena warga ramai, Ida dan suaminya kabur.

"Ibu ini setahu saya namanya ibu Ida. Dia salah satu anggota dewan (Pekanbaru) dari Partai Golkar. Jadi, ada ibu-ibu yang sudah tua di situ bilang ke ibu Ida 'anak ibu yang salah'," ucap Gusri.

"Tapi, (Ida) mendorong ibu itu dan berkata 'jangan ikut campur kau'. Setelah itu, dia naik lagi ke mobil sama suaminya. Karena nampak pemuda ramai, mereka (Ida dan suami) kabur dengan mobilnya kencang jadi masuk parit. Mereka pun keluar dari mobil dan masuk ke dalam Radja Coffe," jelas Gusri.

Gusri mengaku datang ke lokasi kejadian untuk menenangkan para pemuda.

Ida ketika itu mengatakan akan membawa anaknya berobat ke rumah sakit.

Namun, tak lama setelah itu datang polisi yang menyebut mendapat laporan dari Ida terkait pengeroyokan.

Dia menyatakan, berdasarkan keterangan warga, tidak ada terjadi kontak fisik pemuda dengan Ida dan keluarganya.

"Tidak ada kontak fisik sama sekali. Cuma pengaduan anak ke bapaknya dia bilang diserang. Saya menyayangkan anggota dewan menyerang warga kita," ucap Gusri.

Penjelasan Ida

Sedangkan Ida saat dikonfirmasi menjelaskan, kejadian itu bermula ketika anaknya berselisih paham dengan warga di kawasan Jalan Irkap.

"Anak saya itu terjebak macet di jalan karena banjir. Ketika itu ada mobil di depannya. Setelah mobil itu mundur, terus mobil anak saya jalan. Jadi, saat itulah dia dikejar orang dan mobil dipukuli," kata Ida saat diwawancarai wartawan di Pekanbaru, Kamis (2/9/2021).

Anaknya turun dari mobil dan bertanya kenapa mobilnya dihentikan. Kata warga, anaknya menginjak kaki warga.

"Terus anak saya bilang kaki yang mana. Pas ditanya tak dijawab, lalu memukul dada sebelah kiri anak saya," ujar Ida.

Saat cekcok itu terjadi, Ida ditelepon oleh anaknya. Tak lama setelah itu, Ida bersama suaminya datang ke lokasi kejadian.

Saat Ida dan suaminya tiba, anaknya menunjuk warga yang memukul.

"Yang memukul anak saya itu langsung lari masuk dalam (rumah). Pas keluar bawa parang dan linggis, sama ikat pinggang," kata Ida.

Anggota Komisi I DPRD Pekambaru ini pun menanyakan maksud warga membawa senjata tajam.

Namun, Ida menyebut kondisi saat itu sudah tidak kondusif karena terjadi aksi saling dorong antara warga dan suaminya.

"Saya lihat situasi sudah tidak kondusif. Terus suami pergi ambil mobil, saya sama anak dipukul. Ada bawa parang, ikat pinggang juga ada," sebut Ida.

Ida bersama suami dan anaknya pergi dari lokasi untuk menenangkan diri. Tapi tak lama setelah itu datang sekelompok orang termasuk ketua RT setempat untuk menemuinya.

"Saat itu ramai mereka datang, ada Pak RT juga. Mereka minta damai dulu baru bubar. Saya bilang ke Pak RT tunggu dulu, saya bawa anak berobat karena kepalanya berdarah. Masalah damai dan penyelesaian nanti. Di situ sudah ramai kerumunan dan kami pun pergi," kata Ida.

Ida membantah tuduhan membawa sejumlah orang ketika datang ke tempat anaknya yang sedang bermasalah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com