Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Dayak Bahau Tak Lagi Berkebun karena Takut Dipenjara

Kompas.com - 01/09/2021, 05:30 WIB
Zakarias Demon Daton,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com –  Avun, seorang petinggi suku Dayak Bahau di Kampung Tukul, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur (Kaltim), mengaku tak melakukan kegiatan berladang sejak lima tahun terakhir.

Meski berat meninggalkan tradisi itu, tapi harus ia jalani daripada dihantui rasa ketakutan karena ancaman pidana penjara.

Pria yang juga Sekretaris Adat Dayak Bahau di Kampung Tukul ini menceritakan awal mula mengambil keputusan itu.

Suatu hari sekitar beberapa tahun lalu, Avun melihat poster pengumuman larangan membakar ladang, ramai ditempel di kantor-kantor desa.

Baca juga: Ketika Tradisi Berladang Suku Dayak Dituding Picu Karhutla

Awalnya ia anggap biasa. Sebab, membakar ladang bagi masyarakat adat di Kaltim, terutama suku Dayak adalah tradisi turun temurun yang jadi kearifan lokal.

Tapi, belakangan ia jadi takut karena ancaman pidana bagi ketahuan bakar ladang.

"Sejak itu saya berhenti berladang. Ini sudah lima tahunan (berhenti), enggak bikin ladang, enggak berani. Kalau kalau bakar ladang, kita dipenjara,” ungkap Avun saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/8/2021).

Sekretaris Adat Dayak Bahau, Avun di Kampung Tukul, Kutai Barat, Kaltim. Istimewa Sekretaris Adat Dayak Bahau, Avun di Kampung Tukul, Kutai Barat, Kaltim.

Sejak tidak berladang, Avun banting setir jualan air dari kampung ke kampung, juga mengembangkan usaha karet.

Avun bilang bukan hanya dirinya, beberapa warga lain di Kampung Tukul juga melepas tradisi berladang berpindah ke usaha lain, karena ancaman pidana.

“Padahal kami masyarakat Dayak ini punya cara sendiri melindungi hutan. Kalau membakar kami jaga, melihat situasi (arah angin) agar tidak menyebar ke hutan lain,” terang dia.

Baca juga: Kisah Damanhuri, Penerjemah Al Quran ke Bahasa Dayak Kanayatn

Selain itu, sebelum bakar mereka bikin sekat hingga ritual yang dipercaya menjaga dan mendatangkan segala kebaikan dalam bercocok tanam.

Avun khawatir ritual-ritual itu akan punah seiring tradisi berladang ditinggalkan mayarakat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com