Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengketa, Lahan MIN Salatiga Dijual Ahli Waris

Kompas.com - 30/08/2021, 12:28 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Ahli waris pemilik lahan yang di atasnya berdiri Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Salatiga di Gamol Kelurahan Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga memasang spanduk di pagar sekolah tersebut.

Pemasangan spanduk tersebut sebagai bentuk protes karena penyelesaian mengenai jual-beli lahan hingga saat ini belum terselesaikan.

Ada dua spanduk yang dipasang, yakni "Dijual Cepat Tanah Seluas Kurang Lebih 931 Meter Persegi, Tanpa Perantara dan Perhatian!! Tanah Ini Adalah Milik Kami Secara Sah. Selaku Ahli Waris Dari Almarhum Bapak Sarkowi Berdasarkan Kutipan Buku C No.763 dan SPPT No. 33.73.040.001.023- 0005.0 Akan Kami Pecah Waris (Dijual)".

Baca juga: Gubernur Kalsel Tinjau RS Rujukan Covid-19 Usai Dilantik Jokowi: Pastikan Pelayanan Terhadap Pasien Maksimal

Kuasa hukum keluarga ahli waris, Ely Lidiana mengatakan pada awal 1960-an, Sarkowi selaku tokoh di wilayah Kecandran mengizinkan tanahnya digunakan sebagai bangunan sekolah karena dijanjikan akan mendapat ganti tanah dengan luasan tiga kali lipat.

Masalah muncul pada 2007 saat ada pembebasan lahan untuk Jalan Lingkar Salatiga (JLS).

"Saat warga yang lain mendapat uang ganti, ahli waris Sarkowi, yakni Juwarno malah tidak dapat. Padahal dia menggarap lahan pengganti yang digunakan sebagai MIN," paparnya.

Dengan kondisi tersebut, menurut Ely, berarti proses penggantian tanah MIN yang dijanjikan tidak ada legalitasnya.

"Kami lalu melakukan pengurusan. Dari Pemkot menyampaikan bahwa itu adalah ranah Kementerian Agama selaku pengampu MIN," ungkapnya.

Baca juga: Masih Ingat Sumanto? Manusia Kanibal Itu Ikut Disuntik Vaksin Covid-19

Ely mengaku sudah berulangkali mencoba berkomunikasi dengen Kemenag.

"Namun selalu tidak ada penyelesaian. Pada 2015 kami juga memasang spanduk serupa, lalu dipanggil Kemenag, namun belum ada solusi," terangnya.

Dikatakan, di tingkat keluarga sempat ada perbedaan pendapat mengenai harga jual tanah tersebut. Namun saat ini, semua sudah sepakat untuk menjual seharga pasaran yakni kisaran Rp 1,2 juta per meter persegi.

"Itu harga tawaran, nanti nego langsung dengan ahli waris atas nama pak Juwarno," kata Ely.

Dia berharap ada penyelesaian yang baik atas persoalan lahan yang saat ini ditempati oleh MIN Salatiga tersebut.

"Kita tidak ingin ada permasalahan yang berlarut, terpenting adalah kepastian untuk ahli waris mendapatkan haknya," paparnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Salatiga Taufiqur Rahman menyampaikan akan melakukan komunikasi dengan ahli waris dan kuasa hukumnya terkait lahan MIN Salatiga tersebut.

"Kita melakukan kajian dan komunikasi agar segera ada solusi," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com