Salah satu pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Taliban, yakni tidak mentolerasnsi warga Afghanistan memeluk agama lain di luar Islam.
"Sebenarnya Taliban tidak punya masalah apa pun dengan warga di Afghanistan. Masalah yang mereka miliki adalah dengan Pemerintah Afghanistan dan kami sebagai warga biasa yang terkena dampaknya. Beberapa di antara kami juga dipaksa bergabung atau istilahnya dibai'at untuk bergabung dengan Taliban," kata Reza.
"Mereka ingin menjalakan pemerintahan dengan syariat Islam, lantaran mayoritas penduduknya merupakan muslim. Padahal, Indonesia juga (mayoritas Islam), tetapi tidak ada paksaan berlebihan di sini," kata Reza
Beberapa waktu lalu, Reza masih dapat berkomunikasi dengan keluarganya.
Namun, dalam dua hari terakhir, Reza tidak dapat menghubungi keluarganya di Afghanistan, lantaran tidak ada jaringan telekomunikasi di sana.
Reza yakin bahwa keluarganya sedang ketakutan.
Menurut dia, anggota Taliban akan memeriksa setiap telepon genggam milik warga untuk dilihat isi di dalamnya.
"Telepon genggam itu urusan pribadi, mustinya tidak mereka (Taliban) urusi. Saat ini saya berharap semua cepat berakhir, agar kami dapat kembali. Kalau masih begini situasinya, kami juga enggan untuk kembali," pungkas Reza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.