Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Memburu Pelaku Pembunuhan di Subang | Pakaian Baduy Laris di Pasaran

Kompas.com - 22/08/2021, 06:15 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang diselidiki oleh polisi. Berdasar hasil penyelidikan sementara, polisi tidak menemukan barang korban yang hilang.

Polisi menduga bahwa pelaku dan korban saling mengenal. Pasalnya, dia sudah mengetahui situasi di dalam rumah korban.

Petugas juga memeriksa closed-circuit television (CCTV), sidik jari, dan meminta keterangan 17 saksi.

Berita populer lainnya adalah seputar pakaian Baduy yang laris manis di marketplace usai dipakai oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Saat Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), 16 Agustus 2021, Presiden Jokowi memakai pakaian khas Baduy.

Ternyata, ini berefek pada larisnya pakaian khas Baduy yang dijual di marketplace. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

1. Pelaku pembunuhan di Subang diduga lebih dari satu orang

Petugas Kepolisian saat evakuasi dua mayat di salah satu rumah yang berada di Kampung Ciseti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8/2021). 

Tribun Jabar Petugas Kepolisian saat evakuasi dua mayat di salah satu rumah yang berada di Kampung Ciseti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Rabu (18/8/2021).

Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan tewas di dalam mobil Alphard di garasi rumah mereka, Subang, Jawa Barat (18/8/2021).

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Subang AKBP Sumarni menjelaskan, pembunuhan ini diduga dilakukan lebih dari satu orang.

Dugaan ini muncul setelah polisi menemukan dua jejak kaki yang berbeda di tempat kejadian perkara (TKP).

"Dari jejak tapak kaki yang berbeda (ada) dua, jadi diduga lebih dari satu orang," ujar Sumarni.

Sumarni juga menyebutkan bahwa pelaku dan korban diduga saling mengenal. Dia pun sudah mengetahui situasi di dalam rumah korban.

Baca selengkapnya: Memburu Pembunuh Ibu dan Anak di Subang dari Jejak yang Tertinggal

 

2. Pakaian Baduy diincar warga

Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat orang Kanekes atau Suku Badui saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama DPD dan DPR, Senin (16/8/2021).YouTube/Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat orang Kanekes atau Suku Badui saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama DPD dan DPR, Senin (16/8/2021).

Usai Presiden Jokowi mengenakan pakaian khas Baduy saat Sidang Tahunan MPR, Menparekraf Sandiaga Uno menuturkan bahwa pakaian tersebut laris pasaran.

"Baju yang saya pakai ini sangat viral di seluruh platform e-commerce, karena bapak presiden memutuskan memakai pakaian khas Lebak, yaitu pakaian Baduy. Kemarin saya dapat laporan stok tasnya habis di seluruh platform e-commerce, habis semua," ucapnya, Jumat (20/8/2021).

Salah satu warga Baduy Luar, Mulyono, yang berjualan kerajinan khas Baduy di marketplace, mengaku bahwa pesanannya kembali ramai.

"Sejak pandemi, baju adat Baduy hanya terjual satu saja dalam tiga bulan. Tapi sejak dipakai Pak Presiden, hingga hari ini saya sudah mengirim empat pesanan ke luar kota," ungkapnya, Jumat.

Selain pakaian, ikat kepala atau lomar hingga tas koja juga ramai dipesan.

Baca selengkapnya: Jokowi Effect, Pakaian Suku Baduy Laris Manis di Pasaran, Pejabat sampai Tak Kebagian

3. 164 anggota perguruan silat Timor Leste dideportasi

Ratusan warga Timor Leste saat dideportasiDokumen Imigrasi Atambua Ratusan warga Timor Leste saat dideportasi

Sebanyak 164 warga Timor Leste yang merupakan anggota perguruan silat dideportasi oleh pihak Imigrasi Atambua karena memasuki wilayah Indonesia secara ilegal.

Warga Timor Leste yang dideportasi terdiri dari 159 laki-laki dan lima orang perempuan.

Sebelum dideportasi, mereka ditampung dan didata di Kantor Kodim Belu, lalu dikawal menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain.

"Kali ini merupakan pemulangan gelombang ketiga. Mereka ini anggota perguruan silat yang masuk wilayah Indonesia secara ilegal," terang KA Halim selaku Kepala Kantor Imigrasi Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (21/8/2021).

Di PLBN Motaain, Imigrasi Indonesia menyerahterimakan para warga kepada pihak Imigrasi Timor Leste dan disaksikan TNI, Polisi, BNPP, Bea-cukai, serta perwakilan dari Pemerintah Daerah Belu dan perwakilan Timor Leste lainnya.

Para warga Timor Leste tersebut memasuki wilayah Indonesia untuk mengikuti acara perguruan silat di Atambua.

Baca selengkapnya: Masuk Wilayah Indonesia secara Ilegal, 164 Anggota Perguruan Silat Timor Leste Dideportasi

 

4. Kisah porter Stasiun Tugu Yogyakarta menghadapi pandemi

Suratman (Kiri) dan Suroso (kanan) saat menunggu penumpang di depan stasiun Tugu Yogyakarta, Kamis (20/8/2021)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Suratman (Kiri) dan Suroso (kanan) saat menunggu penumpang di depan stasiun Tugu Yogyakarta, Kamis (20/8/2021)

Salah satu pekerjaan yang turut merasakan dampak dari pandemi Covid-19 adalah porter di stasiun kereta api.

Hal tersebut dialami oleh Suratman (52). Pria asal Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini bahkan rela tidur di stasiun demi menghemat pengeluaran.

Dengan berhemat ini, uang tersebut bisa digunakan untuk makan maupun dikirim ke keluarganya di rumah.

Sebelum pandemi, Suratman mengaku melaju dari Wonosari menuju Yogyakarta untuk bekerja.

"Dulu nglaju, kan ini satu hari satu malam, ini masuk besok 10 siang libur lagi. Untuk menghemat. Kedua perjalanan sana ke sini kan sayang, jadi untuk makan sehari-hari. Terkumpul saya kirim sana (rumah)," tuturnya, Jumat (20/8/2021).

Baca selengkapnya: Kisah Porter Stasiun Tugu Yogya, Rela Tidur di Stasiun agar Tetap Bisa Kirim Uang ke Istri

5. Penabrak Patwal Kapolres Sumedang ternyata buronan

Polres Sumedang menangkap dua buronan kasus pembacokan aparatur desa di Majalengka. Ini terungkap setelah kendaraan elf yang dibawa kedua pelaku menabrak rombongan patwal di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (20/8/2021) siang. Dok. Polres Sumedang Polres Sumedang menangkap dua buronan kasus pembacokan aparatur desa di Majalengka. Ini terungkap setelah kendaraan elf yang dibawa kedua pelaku menabrak rombongan patwal di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (20/8/2021) siang.

Mobil minibus berpelat nomor E 7959 V terlibat kecelakaan dengan salah satu sepeda motor petugas patroli dan pengawalan (Patwal) Kapolres Sumedang, Jumat (20/8/2021).

Setelah sempat melarikan diri, sopir minibus tersebut akhirnya ditangkap oleh polisi. Dari penangkapan itu terungkap bahwa sopir dan kernetnya merupakan buronan.

Mereka masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus pembacokan terhadap tiga aparatur pemerintahan desa di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

"Kendaraan Elf tersebut menabrak motor Patwal kami di Jatinangor. Saat kejadian, kami curiga karena sopir berupaya melarikan diri. Setelah berhasil kami tangkap, kami melihat gelagat lebih mencurigakan pada diri sopir dan kernetnya ini," beber Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, Sabtu (21/8/2021).

Eko mengatakan, saat itu rombongannya hendak menyerahkan bantuan sosial untuk warga Jatinangor, sekaligus melakukan pengecekan pos PPKM.

Baca selengkapnya: Sopir yang Tabrak Patwal Rombongan Kapolres Sumedang Ternyata Buronan

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere; Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo; Kontributor Sumedang, Aam Aminullah | Editor: David Oliver Purba, Priska Sari Pratiwi, Khairina, Abba Gabrillin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com