YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 99.559 jiwa warga terdampak kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, ada 10 kapanewon yang secara resmi mengajukan bantuan air bersih.
Namun, dampaknya kekeringan ini bisa dipenuhi oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), sehingga dalam waktu dekat tidak memerlukan droping air.
Baca juga: Anggota Paskibra Gunungkidul Terkonfirmasi Positif Covid-19 Ada 23 Orang
Hingga pertengahan Agustus, penyaluran air ke masyarakat sudah mencapai 1.200 tangki.
Adapun paling banyak di Kapanewon Girisubo merupakan wilayah yang paling banyak mendapatkan bantuan.
Total di Kapanewon Girisubo sudah sekitar 400 tangki air yang didistribusikan ke masyarakat di sejumlah kalurahan seperti Balong, Karangawen, Jepitu, Nglindur, Tileng hingga Pucung.
Kapanewon Rongkop menjadi wilayah yang mendapatkan bantuan terbanyak kedua dengan jumlah 288 tangki.
Baca juga: Berawal Gejala Panas Tinggi, 20 Anggota Paskibra Gunungkidul Positif Covid-19
Kedua wilayah itu saat ini menjadi fokus perhatian dari BPBD Gunungkidul dalam penyaluran air bersih.
"Paling banyak di Kapanewon Girisubo dan Rongkop," kata Edy saat dihubungi melalui sambungan telepon Jumat (20/8/2021).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.