Salin Artikel

Hampir 100.000 Warga Gunungkidul Terdampak Kekeringan

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, ada 10 kapanewon yang secara resmi mengajukan bantuan air bersih.

Namun, dampaknya kekeringan ini bisa dipenuhi oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), sehingga dalam waktu dekat tidak memerlukan droping air.

Hingga pertengahan Agustus, penyaluran air ke masyarakat sudah mencapai 1.200 tangki.

Adapun paling banyak di Kapanewon Girisubo merupakan wilayah yang paling banyak mendapatkan bantuan.

Total di Kapanewon Girisubo sudah sekitar 400 tangki air yang didistribusikan ke masyarakat di sejumlah kalurahan seperti Balong, Karangawen, Jepitu, Nglindur, Tileng hingga Pucung.

Kapanewon Rongkop menjadi wilayah yang mendapatkan bantuan terbanyak kedua dengan jumlah 288 tangki.

Kedua wilayah itu saat ini menjadi fokus perhatian dari BPBD Gunungkidul dalam penyaluran air bersih. 

"Paling banyak di Kapanewon Girisubo dan Rongkop," kata Edy saat dihubungi melalui sambungan telepon Jumat (20/8/2021).


Dikatakannya, hanya Kapanewon Karangmojo dan Playen yang terbebas dari krisis air.

Sedangkan 16 kapanewon lainnya akan terdampak akibat musim kemarau.

Penyaluran air bersih tidak hanya dilakukan BPBD Gunungkidul, sebab sejumlah kapanewon juga memiliki anggaran tersendiri.

Panewu Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto mengatakan, untuk alokasi droping air bersih tahun ini sebesar Rp 54,6 juta.

Pihaknya juga tetap meminta bantuan ke BPBD Gunungkidul untuk penyaluran air bersih.

"Kalau sendiri tidak bisa menjangkau ke seluruh wilayah," ucap Rakhmadian.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/20/185242478/hampir-100000-warga-gunungkidul-terdampak-kekeringan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke