Dua kali sesi foto
JT mengaku dua kali menjalani sesi foto bersama toko online tersebut.
JT mengaku tidak menaruh curiga. Namun, menurutnya ada yang janggal ketika hasil fotonya tidak diunggah di feed akun Instagram toko online tersebut.
"Kejanggalan yang paling dirasakan itu hasil photo shoot-nya tidak pernah terposting di feed Instagram. Malah terposting di snapgram yang hilang setelah 24 jam," katanya.
Pada bulan Juli, JT mendapat kabar dari model lainnya bahwa hasil fotonya dimanfaatkan di akun fetish yang menggunakan wanita bermukena sebagai fantasi seksual.
"Tapi masih simpang siur. Belum tahu detailnya," kata JT.
Baca juga: Hakim Disebut Abaikan Pasal Ancaman, Jaksa Kasus Fetish Kain Jarik Ajukan Banding
Kabar itu menemui titik terang setelah seorang fotografer yang memotretnya dalam sesi foto produk tersebut mengungkapkan hal yang sama.
"Lalu hari Minggu kemarin, ada fotografer yang mengabari kalau foto para model itu diposting di akun fetish di Twitter dan juga kedua olshop-nya itu sebenarnya untuk akun fetish itu," katanya.
Menurutnya, pemilik toko online GM itu memiliki tiga akun Instagram dan satu akun Twitter.
Akun Twitter itu diduga menjadi akun fetish. Saat ini akun tersebut sudah tidak bisa diakses.
"Jadi sebenarnya Instagram-nya yang ketahuan ada tiga akun, dan satu akun Twitter. Akun Twitter itu khusus fetishnya. Yang Instagram itu ada olshopnya," katanya.
Baca juga: 5 Fakta Baru Kasus Fetish Kain Jarik Berkedok Riset, Mengaku Ada 25 Korban dan Dijerat UU ITE