Salin Artikel

Model di Malang Mengaku Fotonya Diunggah di Akun Fetish, Terduga Pelaku Menyamar sebagai Wanita

Kasus yang dialami model ini menjadi viral di media sosial setelah JT mengunggah apa yang dialami dalam sebuah utas di Twitter.

Bermula kontes

JT mengatakan, perkenalannya dengan pemilik toko online itu bermula saat dirinya menjadi finalis dalam kontes model berhijab di Kota Malang.

Toko online GM menjadi salah satu sponsor dalam gelaran tersebut.

"Ini berawal dari saya mengikuti kontes fashion, grand final pada bulan Maret. Terus setelah itu dari sekian banyak sponsor itu, ada salah satu olshop mukena yang memberikan sponsor ke pageant yang saya ikuti," katanya melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Kamis (19/8/2021).

"Pemenang tujuh besar diminta untuk memberikan feedback dalam bentuk mempromosikan di snapgram dan juga feed Instagram," katanya.

Saat itu, seseorang yang mengaku pemilik toko online menghubunginya, mengajak berkolaborasi dalam sesi foto promosi produknya.

"Saya mengiyakan ketika itu. Saya berpikirnya awal membangun karir, saya tidak terlalu peduli fee-nya. Pokoknya tujuan saya untuk personal branding itu saja. Olshop tersebut sama sekali tidak membahas fee. Saya anggap hal itu biasa saja," jelasnya.

JT mengaku dua kali menjalani sesi foto bersama toko online tersebut.

JT mengaku tidak menaruh curiga. Namun, menurutnya ada yang janggal ketika hasil fotonya tidak diunggah di feed akun Instagram toko online tersebut.

"Kejanggalan yang paling dirasakan itu hasil photo shoot-nya tidak pernah terposting di feed Instagram. Malah terposting di snapgram yang hilang setelah 24 jam," katanya.

Pada bulan Juli, JT mendapat kabar dari model lainnya bahwa hasil fotonya dimanfaatkan di akun fetish yang menggunakan wanita bermukena sebagai fantasi seksual.

"Tapi masih simpang siur. Belum tahu detailnya," kata JT.

Kabar itu menemui titik terang setelah seorang fotografer yang memotretnya dalam sesi foto produk tersebut mengungkapkan hal yang sama.

"Lalu hari Minggu kemarin, ada fotografer yang mengabari kalau foto para model itu diposting di akun fetish di Twitter dan juga kedua olshop-nya itu sebenarnya untuk akun fetish itu," katanya.

Menurutnya, pemilik toko online GM itu memiliki tiga akun Instagram dan satu akun Twitter.

Akun Twitter itu diduga menjadi akun fetish. Saat ini akun tersebut sudah tidak bisa diakses.

"Jadi sebenarnya Instagram-nya yang ketahuan ada tiga akun, dan satu akun Twitter. Akun Twitter itu khusus fetishnya. Yang Instagram itu ada olshopnya," katanya.


Akun Twitter itu berisi foto-foto wanita dengan mukena. Foto JT yang merupakan hasil sesi foto produk mukena itu ada di akun tersebut.

"Hasil photo shoot-nya itu masih sangat HD. Mesti yang punya kan owner-nya dan fotografernya," katanya.

JT menduga, hasil sesi foto dirinya itu diposting oleh pemilik toko online itu ke akun Twitter tersebut. JT mengatakan, pemilik toko itu mengakui menjadi admin akun tersebut.

"Saya menghubungi owner-nya secara langsung, tapi tidak dibalas. Sampai akhirnya saya membuat thread di Twitter. Setelah saya membuat thread itu, diblokir semua akun milik owner tersebut," katanya.

Memakai identitas palsu

JT mengatakan, pelaku semula memakai identitas palsu. Kepada para model yang bermitra dengannya, pelaku mengaku seorang perempuan dengan nama inisial R.

Setelah kasus itu mencuat, pelaku kemudian diketahui merupakan seorang laki-laki berinisial D.

Ketika bertemu dengan modelnya untuk sesi foto, pelaku mengaku bahwa R tidak bisa datang karena alasan tertentu. Padahal, orang yang mengaku R itu adalah D itu sendiri.

Menurut JT, D baru-baru ini membuat akun baru dan menandai seluruh model yang fotonya diposting di akun Twitternya. Akun itu berisi video permintaan maaf D.

"Baru-baru ini muncul akun untuk klarifikasi dari owner itu. Jadi dia membuat akun baru, mem-follow semua model yang pernah kerjasama dengan dia yang foto-fotonya dia unggah di Twitter. Lalu dia membuat video klarifikasi dan meminta maaf mengetag semua akun model," katanya.

Pihaknya bersama korban lainnya masih mempersiapkan berkas untuk melaporkannya ke polisi. Diperkirakan korban lebih dari 15 orang.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/19/164000578/model-di-malang-mengaku-fotonya-diunggah-di-akun-fetish-terduga-pelaku

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke