Dalam pelaksanaannya, berbagai hasil tadi dikumpulkan warga. Kemudian, hasil tani dari warga tersebut kemudian diikat menjadi satu ikatan untuk kemudian dibagikan kepada tiap warga di Dusun Citali
"Hasil bumi ini dinamakan Darangdan. Ini merupakan simbol yang terdiri dari beberapa bagian tanaman palawija yang diikat. Untuk kemudian dibagikan kepada tiap warga, yang dipercaya secara turun temurun sebagai tolak bala," tutur Ayah Dedi.
Pada intinya, kata Dedi, hajat lembur ini merupakan ungkapan syukur sekaligus memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar hasil bumi pada tahun yang akan berjalan tetap melimpah. Selain itu, memohon doa perlindungan agar dapat terhindar dari marabahaya atau doa tolak bala.
"Pada tahun ini karena bertepatan dengan hari kemerdekaan, kami juga mengucap syukur atas nikmat kemerdekaan sekaligus berdoa agar wabah corona di Indonesia ini segera berakhir dan kita semua selalu terhindar dari wabah mematikan ini," kata Ayah Dedi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.