Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Warganya yang Kena Covid-19, Dusun Citali Tetap Selenggarakan Ritual Hajat Lembur

Kompas.com - 18/08/2021, 09:56 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Momen HUT ke-76 Republik Indonesia tahun ini begitu spesial bagi masyarakat Dusun Citali, Desa Citali, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Spesial karena momentum hari kemerdekaan ini bertepatan dengan tanggal 8 Muharam 1443 Hijriah. Di mana, tiap tanggal ini, warga dusun yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani ini merayakan hajat lembur.

Tokoh masyarakat Dusun Citali Dedi mengatakan, meski masih di tengah Pandemi Covid-19, warga Citali tetap melangsungkan hajat lembur yang sudah berlangsung secara turun temurun selama ratusan tahun ini.

"Alhamdulillah, warga kami juga tidak ada yang positif atau suspek Covid-19. Sehingga, kami tetap melangsungkan tradisi hajat lembur ini. Spesialnya pada tahun ini, karena bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia," ujar Ayah Dedi, sapaan akrabnya di tengah warga Citali kepada Kompas.com, Selasa (17/8/2021) sore.

Baca juga: Mengenal Ritual Petik Laut Lampon Saat 1 Suro di Banyuwangi, Tradisi sejak 94 Tahun Lalu

Ayah Dedi menuturkan, perbedaan gelaran hajat lembur di masa pandemi dengan sebelum pandemi yaitu pada tahun ini tidak mengundang warga dari dusun lain.

Pejabat pun tidak ada yang diundang, termasuk wartawan. Karena dikhawatirkan menimbulkan kerumunan, sekaligus sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

"Iya gelaran hajat lemburnya di masa pandemi ini khusus untuk lingkup warga dusun kami saja. Dilaksanakan secara sederhana tapi tetap sesuai tradisi dan Alhamdulillah berlangsung khidmat," tutur Ayah Dedi.

Ayah Dedi menyebutkan, ritual hajat lembur dilaksanakan untuk tetap melestarikan tradisi sekaligus mengenalkan budaya asli kepada generasi muda. Sehingga dapat terus dilestarikan.

"Supaya generasi muda tidak lupa asal usulnya. Kemudian tiap tahun bisa terus dilaksanakan sampai anak cucu kita kelak. Tetap lestari meski zaman terus berubah," sebut Dedi.

Dedi mengatakan, tradisi hajat lembur sendiri merupakan ungkapan syukur atas hasil pertanian yang didapatkan selama satu tahun penuh.

Baca juga: Ritual Pati Ka, Tradisi Memberi Makan Minum Arwah Leluhur di Danau Kelimutu

 

Dalam pelaksanaannya, berbagai hasil tadi dikumpulkan warga. Kemudian, hasil tani dari warga tersebut kemudian diikat menjadi satu ikatan untuk kemudian dibagikan kepada tiap warga di Dusun Citali

"Hasil bumi ini dinamakan Darangdan. Ini merupakan simbol yang terdiri dari beberapa bagian tanaman palawija yang diikat. Untuk kemudian dibagikan kepada tiap warga, yang dipercaya secara turun temurun sebagai tolak bala," tutur Ayah Dedi.

Pada intinya, kata Dedi, hajat lembur ini merupakan ungkapan syukur sekaligus memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar hasil bumi pada tahun yang akan berjalan tetap melimpah. Selain itu, memohon doa perlindungan agar dapat terhindar dari marabahaya atau doa tolak bala.

"Pada tahun ini karena bertepatan dengan hari kemerdekaan, kami juga mengucap syukur atas nikmat kemerdekaan sekaligus berdoa agar wabah corona di Indonesia ini segera berakhir dan kita semua selalu terhindar dari wabah mematikan ini," kata Ayah Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com