Melihat kondisi tersebut, warga kemudian terpanggil untuk membantu sang ibu. Warga bergerak dengan menjualkan barang dagangan ibu tersebut.
"Untuk memberikan dukungan dan motivasi, karena orang positif kan butuh motivasi gitu, ya udah kita jualin lah bawang putih, bawang merah, bombai ini. Kita hitung dulu ada berapa totalnya kemudian kita share di grup antar RT," tegasnya.
Warga yang hendak membeli menuliskan jenis barang, jumlah yang dibeli, nama pemesan, dan menyebutkan RT-nya.
Semua itu ditulis di WhatsApp grup. Kemudian barang pesanan tersebut akan diantarkan.
"Itu kemudian kami beri judul Donasi Covid-19, Bawang dijual Murah. Kenapa murah? Karena kami konfirmasi ke ibu ini minta untuk dijual seharga kulakan. Walaupun akhirnya kami jual enggak sesuai harga kulakan tapi masih di bawah harga pasar lah. Akhirnya kami beri judul itu," bebernya.
Menurutnya setelah disebarkan informasi penjualan tersebut di grub respon warga begitu antusias. Meskipun diakuianya awal-awal warga merasa ragu.
Mereka merasa takut barang dagangan tersebut menjadi sumber penularan Covid-19.
"Awal-awal itu memang sedikit ragu karena di Covid-19 ini banyak paranoid ketika barang itu keluar dari warga yang positif kadang-kadang bisa nular nggak. Waktu itu membuat gimana ya, akhirnya waktu itu kita sebar lintas RT aja. Artinya yang di dalam RT itu kemudian ya tidak terlalu terpikirkan. Karena kami tahu, kalau bawang sudah dikemas gitu ya dan tidak menjadi media untuk menularkan," ungkapnya.
Menurutnya, saat ini ibu tersebut masih menjalani isolasi. Warga meminta ibu tersebut fokus pada kesembuhanya dahulu.
Sehingga tim warga bantu warga di RT 006 tidak hanya selesai dengan menjualkan bawang.
Tim kemudian juga menjualkan dagangan milik sang ibu berupa beras.
"Ya kita membantu untuk bisa jualin berasnya, karena berasnya juga sudah ada yang dibuka di ember dan sudah dimasukin ke kantong plastik 5 kg. Ini sebenarnya baru kami data sih berapa total berasnya, karena jenisnya macam-macam to, ada rojolele, ada itu, kemudian nanti kami tetap listing juga untuk bisa membantu berjualan itu," tegasnya.
Gerakan solidaritas warga bantu warga ini ada beragam. Bantuan yang dilakukan dilihat dari kondisi yang dialami masing-masing tetangga.
"Kita lihat kondisi masing-masing tetangga ya, karena kan berbeda-beda. Kondisi ibu ini memang tulang punggung itu dan ya berat kalau tidak ada pemasukan. Nah kalau yang lain kan kondisinya berlainan ya, ada yang secara ekonomi masih cukup, kemudian dia masih punya penghasilan perbulan. Nah kita itu modelnya berbeda-beda," tandasnya.
Pengurus RT sebelumnya telah memetakan dengan melihat tren kasus Covid-19.