WONOGIRI, KOMPAS.com-Bupati Wonogiri Joko Sutopo mewajibkan pemerintah desa (Pemdes) di bumi gaplek memiliki alat saturasi oksigen setelah banyak ditemukan kasus isoman Covid-19 dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis hingga akhirnya meninggal.
Padahal bila mengetahui kondisi kesehatannya sejak dini, warga isoman tidak akan mengalami kondisi fatal saat dibawa ke rumah sakit.
“Ada banyak kasus warga isoman yang kondisinya terlanjur parah dibawa ke rumah sakit. Untuk itu dibutuhkan alat saturasi di desa-desa agar tidak terjadi kasus serupa,” ujar Jekek sapaan akrab Joko Sutopo, Rabu (21/7/2021) siang.
Baca juga: Polda Jateng: Penyekatan Selama PPKM Darurat Kurangi Mobilitas Warga Sampai 35 persen
Jeke mengatakan keberadaan alat saturasi oksigen menjadi penting agar warga yang isoman dapat segera mengetahui, apakah mereka sudah harus dirawat di rumah sakit atau tidak.
Untuk itu, masing-masing pemerintah desa harus memiliki alat saturasi. Dengan demikian saat warganya menjalani isolasi mandiri dapat dipinjamkan guna memantau kondisi kadar oksigen dalam darahnya.
Menurut Jekek, alat tes saturasi tergolong murah berkisar Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per unit. Desa diminta menyediakan minimal lima atau bisa lebih.
“Alat saturasi ini tergolong murah. Jadi masing-masing desa bisa membeli lima atau lebih,” ungkap Jekek.
Baca juga: Solo PPKM Level 4 hingga 25 Juli 2021, Wakil Wali Kota: Aturannya Tak Ada yang Berubah
Tak hanya itu, kata Jekek, setiap desa perlu dibentuk relawan yang dibekali pelatihan dari tim medis puskesmas.
Keberadaan relawan untuk memantau kondisi warga yang sementara menjalani isolasi mandiri.
Ia menambahkan, setiap RT di desa di Wonogiri harus memiliki tim kerja sosial untuk mencukup kebutuhan makan dan minum bagi warga yang isoman.
Teknisnya pun sederhana. Masing-masing warga terdekat diberikan kewajiban memberikan makanan secara bergantian dalam waktu tiga kali sehari.
Namun, biaya pembelian bahan atau masakannya diupayakan dari kas RT. Dengan demikian keluarga terdekat isoman tidak terbebani lagi dengan biaya pembelian bahan makanan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.