Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Satu RT di Sleman Ini Bantu Jualkan Dagangan Tetangga yang Sedang Isoman

Kompas.com - 10/08/2021, 16:56 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

Sebab, dengan tren kasus yang terus meningkat, perlu ada sistem penanganan untuk kampung.

"Jauh sebelumnya sudah kami petakan. Jadi seminggu sebelum PPKM itu kami di RT melihat gejala Covid-19 maksud kami gejala tren angka peningkatan Covid-19 itu terus naik gitu ya. Kami agak khawatir kalau kami enggak punya sistem penanganan di kampung," urainya.

Berangkat dari situlah, kemudian digalang donasi untuk membeli Alat Pelindung Diri (APD).

Donasi tersebut juga digunakan untuk membantu warga yang membutuhkan.

"Nah ketika ada warga yang secara finansial tidak menguntungkan ya donasi Covid-19 itu bisa digunakan untuk sekadar melakukan swab, ada yang kemarin untuk swab aja nggak ada dana. Akhirnya kita keluarin dari dana donasi itu," ucapnya.

RT juga memetakan potensi warga yang ada. Misalnya, ada warga yang latar belakangnya relawan, kemudian ada yang tenaga kesehatan.

Sehingga potensi yang ada tersebut bisa dimaksimalkan untuk membantu sesama warga.

Gerakan warga bantu warga ini juga bergerak mencari oksigen untuk warga isoman yang membutuhkan.

Selain itu, dengan menggunakan APD juga membantu memasangkan oksigen.

"Ya misalnya saya yang nggak punya background kesehatan gitu ya, karena nakes banyaknya pasien ya akhirnya kami secara berkala juga melakukan pengecekan rutin kepada warga isoman. Baik sekadar saturasi, kemudian distribusi oksigen, ketika mereka membutuhkan," ujarnya.

"Nah itu sebuah panggilan untuk itu. Karena katakanlah tidak semua warga berani masuk ke rumah menggunakan APD lengkap lalu mengecek saturasi, belum lagi nanti memasangkannya, memasang oksigen. Itu kan kalau ngga panggilan hati ya udah takut duluan," ujarnya.

Upaya tersebut dilakukan agar warga isoman tidak kebingungan ketika membutuhkan oksigen.

Harapannya, dengan ketersediaan oksigen dan pengecekan berkala, bisa menekan angka kematian isoman yang ada di kampung.

"Memang cukup membantu, harapan kami bisa menekan angka kematian di kampung kami. Jadi ada yang positif dan komorbid lalu saturasinya turun, untungnya oksigen kami sudah siap gitu ya. kita cek ternyata saturasi terus tidak membaik kita larikan ke rumah sakit," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com