Warga yang tanpa gejala akan diantar ke rumah sehat di wilayahnya.
"Sebaliknya, yang bergejala kami lakukan koordinasi dengan puskesmas setempat dan kelurahan. Kalau gejalanya parah maka ditindaklanjuti ke rumah sakit, tetapi apabila gejala ringan kita bantu membawa ke Hotel Asrama Haji (HAH)," tutur dia.
Aminullah ingat betul, sejak awal pandemi dia tidak pernah berhenti memikirkan warganya.
Bahkan, ketika ada warga yang sakit, ia bergegas untuk memastikan kondisi warga tersebut.
Menurutnya, hal yang paling mengesankan selama pandemi adalah melihat warga yang terpapar Covid-19 pulang dalam keadaan sembuh.
Baca juga: Perjuangan Bripka Anom Layani 90 Pasien Isoman di Jayapura, Rajin Sosialisasi meski Kadang Diejek
"Jujur, itu yang benar-benar buat saya bahagia. Perjuangan saya menjaga warga saya itu terbayar melihat mereka sembuh," kata dia.
Berbekal seperangkat Alat Pelindung Diri (APD), Aminullah kerap turun langsung untuk memberikan intervensi kepada warganya yag terpapar.
Apalagi, dalam kondisi darurat saat warga tiba-tiba mengalami sakit parah dan harus segera mendapatkan penanganan.
"Saya langsung kontak kelurahan serta puskesmas setempat, sambil saya bawa warga saya naik mobilnya KIM. Awalnya ada ketakutan tertular, saya juga bukan tenaga kesehatan (nakes), tapi ya sudah lah ini demi warga, saya nekat. Syukurlah sampai hari ini saya masih sehat dan baik-baik saja," tutur Aminullah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.